Biasanya, umat Islam merayakan tradisi Nganggung berarti makan bersama dalam bahasa setempat.
Warga mengadakan acara makan bersama. Seperti perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, pertemuan tersebut dinaikkan menjadi tradisi Tahun Baru Islam.
Warga dari seluruh Bangka berdatangan untuk bersilaturahmi dan berkunjung ke rumah warga. Bagi tuan rumah, semakin banyak tamu yang datang, semakin banyak pula harta benda yang didapatnya. Makanan mirip Idul Fitri disajikan untuk menjamu tamu.
Baca Juga:Praktis! 4 Resep Tumis Brokoli, Rekomendasi Lauk Menu Makan Siang yang MenggodaPraktis! 3 Langkah Cara Membuat Sambal Matah untuk Aneka Hidangan Sehari-Hari
8. Barikan – Pati
Di Pati, setiap 1 Suro-an, ada tradisi 1 suro yang dinamakan tradisi Barikan.
Tradisi ini merupakan hajatan masyarakat. Rombongan membawa makanan dari rumah kemudian kami berdoa bersama. Makanan yang didoakan dimakan bersama. Berbagi lauk pauk adalah suatu keharusan selama festival ini.
9. Ngadulag – Sukabumi
Sebuah tradisi 1 suro yang dilakukan oleh warga Sukabumi, Jawa Barat yaitu ngadulag. Tradisi tersebut dimeriahkan dengan lomba seni gendang yang diikuti sebagian besar warga.
Dalam lomba Ngadulag, tim minimal terdiri dari tiga orang pemain, pertama pemukul kendang, kemudian pemukul kohkol (terompet) dan pemukul aksesoris lainnya. Para kontestan berlomba untuk berkreasi.
10. Suroan
Suroan merupakan tradisi 1 suro warisan yang terus dipraktekkan masyarakat Jawa hingga saat ini.
Tradisi Suroan dilakukan pada setiap malam pertama suro atau tanggal Muharram pertama. Tradisi satu malam Suroan berfokus pada kedamaian dan keamanan batin.
Oleh karena itu, pada malam pertama Suroan biasanya diadakan ritual pembacaan doa oleh seluruh umat yang merayakannya. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan berkah dan menangkal kemalangan.
Baca Juga:Bingung Mau Sarapan Apa? Ini Dia 9 Rekomendasi Menu Sarapan Pagi Simpel dan Enak, Dijamin Kenyang!Gampang Banget! 5 Resep Masakan Serba Buncis, Bikin Suami Makin Sayang
Itulah beberapa budaya perayaan tradisi 1 suro yang ada di Indonesia. Intinya dalam berbagai tradisi tersebut adalah untuk mendapatkan berkah dan menolak bala di tahun baru yang akan datang. (ipeh)