2. Merasa mampu
Merasa punya tekad untuk mengubah hidup, bekerja keras, melakukan berbagai macam usaha, namun anehnya tetap tidak berhasil dan selalu saja ada hambatan.
Sering terjadi saat apa yang dia inginkan sudah ada di depan mata namun ada saja yang membuat dia gagal meraihnya.
Saat kelelahan untuk meraihnya diapun mengambil kesimpulan bahwa mungkin ini bukan jalannya, dia pasti tidak sukses sehingga ada akhirnya menyerah dia meninggalkan impiannya meskipun dia tetap menginginkannya.
Terkadang, hambatan mental block itu penyebab keputusasaan dalam menghadapi hidup.
Mengatasi hambatan mental block
Mengatasi hambatan mental blok (Freepik)
Baca Juga:Fenomena Obesitas pada Remaja Putri : Mencari penyebab dan cara pencegahannyaCara Pencegahan Obesitas dengan Menu Diet Kalori dan Gaya Hidup Sehat
1. Menyadari akan mental block kita dan penyebabnya
Mencari apa mental block negative ada pada diri kira, dibutuhkan perenungan cukup mendalam dengan kondisi tenang dan rileks. Butuh kejujuran diri untuk mengakui jika memang benar ada kondisi begitu.
Dengan perenungan mendalam akan membantu untuk intropeksi diri.
Merenungi apakah kita sudah terlalu nyaman dengan kondisi yang ada sehingga enggan mengembangkan diri dan cenderung diliputi perasaan tidak enak.
Ketika ada perubahan yang meminya pengorbanan tinggi dari kita. Kita renungkan sampai taraf apa yang menyebabkan kita punya hambatan mental block.
2. Mengubah minset
Mengubah sudut pandang tentang apa yang telah terjadi di masa lalu dan menerimanya sebagian dari perjalanan hidup yang harus kita alami.
Kemudian memutuskan untuk tidak terpengaruh dengan masa lalu dan bertekad untuk membuka lembaran batu.
Maka proses pergeseran kesadaran ini akan mengurai hambatan mental block ini secara perlahan. Mental block pada dasarnya itu hasil pemikiran berupa keyakinan sementara.
Maka sepanjang pikiran itu belum diubah atau direkayasa, sepanjang itu pula mental block tidak berubah.
Baca Juga:Penyebab dan Cara Mengatasi Obesitas Menurut dr Rina Yuniati, Dokter Spesialis Gizi RSI Siti Hajar SidoarjoMari Membentengi Diri dari Konsumerisme dengan Literasi Keuangan
Begitu mulut mengucapkan “tidak bisa” otak kita langsung berhenti memproses tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya.
Namun bila kita mengucapkan “aku bisa” maka kreatifitas otak akan mulai bekerja. Kita sering secara tidak sadar mengucapkan kata kata negatif yang merugikan seperti “aku capek” “aku kesal”.
Ucapan ini akan memprogram otak kita. Baiknya dihindari kata-kata negatif.