RADARPEKALONGAN.ID – Ada pepatah mengatakan kehidupan seperti roda berputar. Terkadang manusia perlu kuat menghadapi rasa putus asa ketika menghadapi kehidupan.
Selain itu juga selama nafas masih berhembus melalui hidung. Terus berusaha maksimal agar tetap survive dalam hidup.
Kadang manusia di terbang di atas angina, terkadang pula jatuh terjerembab ke tanah. Maka perlu menyikapi kondisi perputaran roda kehidupan dengan baik.
Baca Juga:Mewaspadai Self Hipnotis NegatifHambatan Mental Block dalam Hidup dan Karir
Ketika roda kehidupan manusia berada di bawah bahkan sampai titik tersangkut jauh di dalam lubang tanah. Yakni ketika kondisi merasa dalam keagaan terhina setelah melakukan upaya, kesalahan dan lainnya.
Menghadapi rasa putus asa (Image by rawpixel)
Ketika semua sudah diupayakan sepertinya tidak ada jalan keluar. Maka secara alami manusia akan menuju pada kondisi perasaan merasa merendah dan berlanjut pada keadaan putus asa.
Banyak sekali kasus yang menceritakan kesedihan, kekecewaan, kehilangan kebermaksanaan hidup hingga berujung pada putus asa dan ada pula yang menyerah mengakhiri hidup.
Kondisi putus asa tentu sangat menghambat manusia melakukan hal produktif.
Ketika rasa putus aja melanda yang ada hanyalah ketidakinginan bertemu dengan orang orang, tidak melaksanakan pekerjaan, merasa kebingungan, merasa tersesat dan perasaan tidak mengenakan.
Putus asa sangat menghambat produktivitas kerja. Bahkan dalam agama manapun, Tuhan sangat melarang hambaNya berputus asa.
Karena jika membiarkan rasa putus asa terus menerus menguasai kedirian kita, maka kita adalah bagian dari orang yang merugi dunia dan akhirat. Mari menghadapi rasa putus asa.
Cara menghadapi rasa putus asa dalam diri
1. Mencari titik positif dalam suatu kejadian
Titik positif (Freepik)
Baca Juga:Fenomena Obesitas pada Remaja Putri : Mencari penyebab dan cara pencegahannyaCara Pencegahan Obesitas dengan Menu Diet Kalori dan Gaya Hidup Sehat
Menghadapi rasa putus aja dengan mencari titik positif dan hikmah dari setiap kejadian. Rasa putus asa hadir karena telah terjadi sebuah kejadian yang dianggap sebagai musibah.
Keadaan yang tidak diinginkan terjadi. Seperti gagal ujian sekolah maka merasa kita bodoh. ataupun sanak, keluarga tercinta meninggal dunia.
Seperti tiga tahun membangun gedung pencakar langit, dapat dihancurkan dalam waktu tiga detik dengan bandul penghancur.