Pada awalnya Schif menolak, namun pada kedatangan kedua di Bulan Desember, dengan penjelasan mendalam. Schif menerima permintaan tersebut.
Dalam perjalanannya kembali ke Aceh melalui Singapura, dikisahkan bahwa utusan Aceh tersebut menemui konsul Italia dan Amerika untuk mengadakan persetujuan dengan mereka.
Konsul Italia konon menolak, namun Konsul Amerika Serikat telah menyusun sebuah konsep perjanjian. cukup wajar jika pihak Aceh melakukan langkah ini.
Baca Juga:Gampang Sakit? Ayo Simak Cara Mengecek Imunitas Tubuh Berikut Ini!Mewaspadai Bahaya Obesitas pada Pria Dewasa
Sebab kedudukannya yang sedang terancam oleh syahwat imperial Belanda. Kabar ini membuat Belanda murka, dan sebagai responnya.
Gubernur Jenderal Mr J. Loundon mengirim surat tertanggal 26 Maret 1873 yang menyatakan perang terhadap Aceh.
Satu hal yang tidak disadari Belanda adalah semangat pejuang pejuang Aceh yang begitu luar biasa, hingga pada saat batalyon yang dipimpin kohler mendarat untuk pertama kalinya, Sembilan orang tewas dan 46 orang luka luka.
Artileri orang Aceh ternyata lebih baik dari pada yang pernah mereka hadapi.
Perang Aceh (Twitter/@watchdoc)
Rencana Kohler sederhana, kuasai keraton. Maka Aceh akan menyerah. Masalahnya mereka tidak mengetahui secara pasti lokasi Keraton Aceh dimana.
Maka ketika mereka menemukan bangunan berdinding tinggi, mereka mengira itu keraton padahal itu Masjid.
Tak mengetahui akan heroisme Rakyat Aceh dalam melawan Belanda. Mereka dengan serangan sporadic dan kerugian besar, akhirnya pasukan Belanda berhasil menguasai masjid tersebut.
Baca Juga:Mengenal Jenderal Sudirman Bergerilya untuk Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Separuh Paru-ParuLangkah-langkah untuk memecahkan masalah dan hambatan dalam kehidupan
Tapi Kohler melakuken kekeliruan dengan menyuruh pasukannya meninggalkan lokasi tersebut. Akibatnya orang Aceh berhasil menduduki masjid itu lagi dan memekikkan sorak kemenangan.
Karena semangat heroisme Rakyat Aceh dalam melawan Belanda itulah. Kohler yang menyadari kekeliruannya segera memerintahkan untuk merebut kembali namun kerugian besar kembali menimpa.
Jenderal Kohler (Twitter/@JanissaryD)
Bahkan Kohler tewas tertembak pada tanggal 14 April. Akibatnya seluruh tentara kehilangan semangat dan memutuskan mundur dari Aceh dengan korban yang sangat besar.
Heroisme Rakyat Aceh dalam melawan Belanda demikian dahsyat. Ketika Belanda memandang remeh pejuang Aceh dan menyakini bisa menaklukannya dengan mudah.
Ternyata yang terjadi sebaliknya. Ketidaktahuan tentang kondisi Aceh menjadi kelemahan sehingga kekuatan militer dan peralatan perang tidak berarti banyak dalam perperangan.