Apa pun jenis hubungan yang sedang kita bicarakan—apakah itu persahabatan, keluarga, atau asmara—kerentanan dalam hubungan adalah kunci untuk mengembangkan ikatan yang lebih dekat, lebih dalam, dan lebih autentik dengan orang lain. Itu membuat kita jujur satu sama lain dan diri kita sendiri, meruntuhkan tembok, menghilangkan potensi miskomunikasi dan kesalahpahaman, dan memungkinkan kita untuk menjadi diri kita sepenuhnya.
Pelajari mengapa kerentanan dalam hubungan membantu memupuk hubungan yang sehat dan autentik, bagaimana kamu bisa belajar menjadi lebih rentan, dan risiko yang kamu hadapi jika tidak terbuka kepada orang yang dekat denganmu.
Apa Itu Kerentanan dalam Hubungan?
“Kerentanan dalam hubungan adalah ketika seseorang rela mengambil risiko untuk mengungkapkan emosi dan kelemahan mereka,” kata Shari Foos, seorang terapis pernikahan dan keluarga dan pendiri The Narrative Method. “Keterbukaan emosional ini sangat penting dalam semua hubungan yang sehat, karena membuka jalan untuk pemahaman yang lebih dalam dan menghasilkan empati yang diperlukan untuk hubungan jangka panjang yang sehat.”
Baca Juga:4 Cara Mengatasi Cinta Tidak Berbalas, Jangan Patah Hati Terlalu Lama!5 Tanda Unrequited Love: Apakah Cintamu Bertepuk Sebelah Tangan?
Ia menambahkan, dengan komunikasi terbuka, orang lain dapat memahamimu dengan lebih baik dan membayangkan nuansa perasaanmu.
Mengapa Kerentanan dalam Hubungan Penting
Sangat wajar untuk ingin menjaga diri sendiri dan emosimu. Faktanya, menahan pikiran dan perasaanmu di dada dan menjauh dari orang lain adalah bentuk perlindungan, terkadang membuatmu sulit untuk membangun kerentanan dalam hubungan.
Namun, terlalu tertutup terhadap orang lain—terutama dalam hubungan romantis atau persahabatan yang sangat dekat—dapat menjadi bumerang. Ikatan itu sendiri kurang memuaskan, dan hubunganmu mungkin lebih rentan putus.
“Jika kamu tidak membiarkan dirimu rentan, pasanganmu tidak dapat diharapkan untuk memahami apa yang kamu butuhkan dan inginkan dari mereka,” catat Foos. Dia menambahkan, “Mereka pasti akan merespons dengan cara yang tidak memuaskan. Dan kemudian, karena kamu tidak merasa didukung, kamu bisa membenci mereka dan menyalahkan mereka daripada memendam perasaanmu. Dan kemudian, sebelum kamu mulai rentan, kamu memiliki simpul untuk bersantai.”
Semua hubungan cenderung retak; menganggap kerentanan sebagai mortir yang membantu mengisi kekosongan.