Kalau kamu punya blackhead dan whitehead kemudian dibiarkan, hal itu bisa mengundang jerawat papula. Jerawat ini berbentuk benjolan di bawah kulit dengan rasa nyeri saat disentuh.
Selain itu, kulit di sekitar jerawat papula ini akan kemerahan namun tidak ada nanah di puncaknya. Tapi tetap saja membuat iritasi dan merusak kulit sekitarnya, kemudian berubah menjadi peradangan.
Untuk papula, jenis jerawat dan cara mengatasinya dengan memakai produk yang mengandung salicylic acid dan benzoyl peroxide. Juga pemakaian produk dengan kandungan retionid untuk memperbaiki sel kulit rusak.
4. Jerawat Pustula
ilustrasi jerawat/pixabay
Baca Juga:Bukan karena Ada yang Kangen, Ini 4 Fakta Unik Bulu Mata Rontok yang Jarang DiketahuiKulit Terlindungi dan Bebas Kilap! Ini 5 Sunscreen untuk Wajah Berminyak, Tekstur Ringan Nyaman Dipakai
Tidak hanya di wajah, jerawat pustula bisa muncul di area yang mudah berminyak, seperti wajah, punggung, dan dada. Ada cairan nanah di dalamnya, dengan ukuran lebih besar dibanding komedo putih dan dikelilingi kemerahan.
Jenis jerawat dan cara mengatasinya ini menggunakan sabun cuci muka yang memiliki kandungan benzoyl peroxide dan salicylic acid untuk membunuh bakteri dan membersihkan sel kulit mati.
5. Jerawat Kistik
Biasa dikenal dengan jerawat batu, berbentuk benjolan merah, cukup besar, dan keras. Termasuk jenis jerawat parah yang terjadi karena penumpukan minyak dan sel kulit mati di jaringan kulit bagian dalam.
Jenis jerawat dan cara mengatasinya ini bisa menggunakan produk yang mengandung benzoyl peroxide dan retinoid, gunakan produk isotretinoin.
6. Jerawat Nodul
Masih termasuk jerawat parah, jenis ini tidak bisa sembarangan diobati karena terjadi karena faktor keturunan dan hormon yang tidak seimbang. Bentuknya besar, keras, terasa sakit, dan muncul di bawah permukaan kulit dan bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Biasanya muncul pada remaja laki-laki pada masa pubertas. Jenis jerawat dan cara mengatasinya ini harus dilakukan oleh dokter.
7. Jerawat Mekanika
Daftar jenis jerawat dan cara mengatasinya yang terakhir adalah mekanika. Bisa muncul karena adanya tekanan, suhu panas, dan gesekan di suatu area. Tak heran atlet dengan pakaian ketat kerap mengalaminya pada bagian wajah, punggung, juga dada.