Kecanduan belanja adalah kecanduan perilaku yang melibatkan pembelian kompulsif sebagai cara untuk merasa baik dan menghindari perasaan negatif, seperti kecemasan dan depresi. Seperti kecanduan perilaku lainnya, kecanduan berbelanja dapat mengambil alih sebagai keasyikan yang mengarah pada masalah di area lain dalam hidupmu.
Oniomania (belanja kompulsif, atau yang lebih sering disebut sebagai kecanduan belanja) mungkin merupakan kecanduan yang paling dapat diterima secara sosial. Coba pikirkan: Kita dikelilingi oleh iklan yang memberi tahu kita bahwa membeli akan membuat kita bahagia.
Kami didorong oleh politisi untuk membelanjakan sebagai cara untuk meningkatkan perekonomian. Dan, bagi sebagian dari kita, ada daya pikat untuk menginginkan apa yang tampaknya dimiliki orang lain. Konsumerisme, dengan niat kita sendiri atau tidak (atau kombinasinya), telah menjadi ukuran nilai sosial
Baca Juga:Workaholic: 12 Tanda Kamu Sudah Kecanduan Bekerja dan DampaknyaIni 5 Tanda Kamu Terlalu Ambisius dalam Mencapai Kesuksesan, Tidak Baik Untukmu!
Hampir semua orang berbelanja sampai taraf tertentu, tetapi hanya sekitar 6% dari populasi AS yang dianggap memiliki kecanduan belanja.
Meskipun konsumerisme meluas akhir-akhir ini, kecanduan belanja bukanlah gangguan baru. Itu diakui sejak awal abad ke-19 dan dikutip sebagai gangguan kejiwaan di awal abad ke-20.3
Pelajari lebih lanjut tentang gejala, penyebab, dan cara mengatasinya jika kamu memiliki kecanduan belanja.
Tanda-tanda Kecanduan Belanja
Tanda-tanda bahwa seseorang mungkin memiliki kecanduan belanja meliputi:
- Selalu memikirkan hal-hal yang mereka rencanakan untuk dibeli
- Tidak dapat menghentikan belanja kompulsif mereka
- Mengalami serbuan euforia setelah membeli sesuatu
- Merasa menyesal atau bersalah tentang hal-hal yang telah mereka beli
- Masalah keuangan atau ketidakmampuan untuk melunasi hutang
- Berbohong tentang barang yang telah mereka beli atau menyembunyikan pembelian mereka
- Membuka kartu kredit baru tanpa melunasi saldo kartu yang ada
- Membeli barang yang tidak mereka butuhkan
- Berbelanja saat sedang stres atau sedih
Orang yang berjuang melawan kecanduan belanja biasanya menghabiskan lebih banyak waktu dan uang untuk berbelanja daripada yang mereka mampu, dan banyak yang mengalami masalah keuangan akibat pengeluaran mereka yang berlebihan.
Kecanduan belanja dapat melibatkan pengeluaran yang impulsif dan kompulsif, menghasilkan kesenangan sementara. Orang yang kecanduan belanja sering kali merasa hampa dan tidak puas dengan barang yang mereka beli saat tiba di rumah.