6 Cara Menghadapi Verbal Abuse, Jangan Mau Dilecehkan!

Menghadapi verbal abuse
Menghadapi verbal abuse. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Pelecehan verbal atau verbal abuse adalah interaksi di mana seseorang dirugikan oleh kata-kata orang lain. Jika mengalaminya, kamu perlu menghadapi verbal abuse ini alih-alih berdiam diri.

Verbal abuse bisa terbuka atau halus dan sulit dikenali. Contoh pelecehan verbal termasuk hinaan dan hinaan, kritik yang sengaja tidak membantu, ancaman verbal, serangan verbal yang kasar, dan gaslighting.

Pelecehan verbal mungkin tidak sebesar kekerasan fisik, tetapi dapat menyebabkan luka dan trauma jangka panjang bagi korban. Sehingga perlu bagimu untuk menghadapi verbal abuse ini.

Baca Juga:Persiapkan 6 Hal Ini Sebelum Meninggalkan Hubungan yang Abusive dengan Aman, Jangan Ragu untuk Pergi!Jangan Khawatir! Ini 6 Cara Menetap di Hubungan yang Abusive dengan Aman

Meskipun mungkin tidak memiliki dampak fisik, namun tidak kalah seriusnya. Pelecehan verbal dapat dilakukan oleh siapa saja dalam hidupmu, dari orang tua hingga rekan kerja hingga teman.

Oleh karenanya, artikel ini menyajikan beberapa cara untuk menghadapi verbal abuse sebagai panduan bagimu.

Cara Menghadapi Verbal Abuse

Mari kita lihat bagaimana menghadapi verbal abuse, apakah seseorang mencoba menyakitimu dengan sengaja atau itu akibat dari tindakannya meskipun itu bukan niatnya.

Ada beberapa cara untuk menghadapi verbal abuse. Sangat membantu untuk memulai dengan langkah pertama di sini, dan terus melakukannya sesuai kebutuhan.

Sebut Perilaku Kasar

Langkah pertama dan terpenting yang harus diambil ketika dilecehkan secara verbal dan akan menghadapi verbal abuse ini adalah menyebutkannya dengan lantang. Ini harus dilakukan langsung dengan orang tersebut jika aman bagimu untuk melakukannya. Jika orang yang melecehkanmu secara verbal berada dalam posisi berkuasa atas dirimu, seperti atasanmu, mungkin tidak aman untuk mengatakannya secara langsung.

Dalam hal menghadapi verbal abuse ini, ada baiknya kamu membicarakannya dengan pihak netral yang aman, seperti supervisor atau atasan lain yang bukan atasanmu.

Cara termudah untuk secara langsung menyebutkan perilaku kasar, jika aman untuk melakukannya, adalah dengan tenang memberi tahu orang tersebut bahwa sesuatu yang mereka katakan telah berdampak buruk bagimu.

Kamu dapat mengatakan hal-hal seperti:

  • “Ketika kamu mengatakan xx, itu menyakiti perasaanku.”
  • “Pernyataan tentang xx itu menyakitkan”
  • “Komentar yang baru saja kamu buat itu tidak cocok denganku”
  • “Ketika kamu mengatakan xx, kamu merasa dikritik tidak perlu.”
  • “Komentar seperti xx membuatku merasa buruk tentang diriku sendiri.”
  • “Komentar itu membuatku merasa malu.”
  • “Aku tidak suka kalau kamu berbicara seperti itu padaku.”
0 Komentar