Lingkungan
Interaksi dan hubungan dengan orang lain memiliki pengaruh besar pada perilaku altruistik, dan sosialisasi mungkin berdampak signifikan pada tindakan altruistik pada anak kecil.
Dalam sebuah penelitian, anak-anak yang mengamati tindakan altruisme timbal balik yang sederhana jauh lebih mungkin menunjukkan tindakan altruistik. Di sisi lain, tindakan ramah tetapi tidak altruistik tidak menginspirasi hasil yang sama.
Memodelkan tindakan altruistik dapat menjadi cara penting untuk mendorong tindakan prososial dan kasih sayang pada anak-anak.
Baca Juga:4 Jenis Altruisme: Menumbuhkan Kepedulian Tanpa PamprihTerapi Belanja: Menggunakan Belanja untuk Meredakan Stres, Bisakah?
Mengamati perilaku prososial tampaknya mengarah pada perilaku menolong di antara orang dewasa juga (walaupun sejauh mana hal ini terjadi bervariasi berdasarkan faktor seperti jenis kelamin, budaya, dan konteks individu).
Norma Sosial
Aturan, norma, dan ekspektasi masyarakat juga dapat menjadi penyebab altruisme, apakah orang terlibat dalam perilaku altruistik atau tidak. Norma timbal balik, misalnya, adalah harapan sosial di mana kita merasa tertekan untuk membantu orang lain jika mereka telah melakukan sesuatu untuk kita.
Insentif
Sementara definisi altruisme melibatkan melakukan untuk orang lain tanpa imbalan, mungkin masih ada insentif kognitif yang tidak jelas. Misalnya, kita mungkin membantu orang lain untuk menghilangkan kesusahan kita sendiri atau karena bersikap baik kepada orang lain menjunjung tinggi pandangan kita tentang diri kita sebagai orang yang baik. Penjelasan kognitif lainnya yang bisa menjadi penyebab altruisme meliputi:
Empati: Orang lebih cenderung terlibat dalam perilaku altruistik ketika mereka merasakan empati terhadap orang yang sedang tertekan, sebuah saran yang dikenal sebagai hipotesis empati-altruisme. Anak-anak juga cenderung menjadi lebih altruistik saat rasa empati mereka berkembang.
Membantu meringankan perasaan negatif: Tindakan altruistik dapat membantu meringankan perasaan negatif yang terkait dengan melihat orang lain dalam kesusahan, sebuah gagasan yang disebut sebagai model bantuan keadaan negatif. Intinya, melihat orang lain dalam masalah membuat kita merasa kesal, tertekan, atau tidak nyaman, tetapi membantu mereka mengurangi perasaan negatif tersebut.
**AN
Referensi Verywellmind