“Dalam tujuan ini, setiap desa juga diharapkan bisa mengalokasikan anggaran melalui APBDes untuk mendukung program penurunan stunting dan gerakan masih bapak-bapak asuh anak stunting,” ujar Sekda.
Sesuai target yang diberikan Bupati Kendal, lanjut dia, tahun 2024 angka prevalensi stunting Kendal bisa berada di bawah target nasional atau di bawah 14% angka prevalensi stuntingnya.
“Untuk itu, dengan tema Zero Stunting di Kendal dalam kurun waktu satu tahun ini semua pihak yang terlibat mampu bergerak cepat saling bekerja sama dalam menyelesaikan kasus stunting,” tandas Sugiono.
Baca Juga:Sukses Sabet Medali Emas di Worldskills ASEAN 2023, Risky Syarif Ternyata Putra Asli KendalTetap Adaptif di Era Digital, PDNA Kota Pekalongan Hadirkan Pelatihan Mubalighot dan Workshop Kewirausahaan 2023
Tren Penurunan Stunting
Wagub Jateng, Taj Yasin didampingi Bupati Dico saat membuka acara peringatan Harganas tingkat Jateng di Kendal, Kamis (13/7/2023).
Seperti diketahui, sesuai data yang diperoleh Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Stunting Kabupaten Kendal tahun 2022 mencapai 17,5%, dan Prevelensi Stunting Blita berdasarkan Apikasi E-PPGBM (Elektronik – Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) bulan Februari 2023 saat ini berada di angka 10,9%.
Data penurunan angka prevalensi stunting Kendal ini disampaikan Bupati Dico M Ganinduto saat kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tahun 2023 tingkat Jawa Tengah yang dipusatkan di Kabupaten Kendal, Kamis (13/7/2023). Sesuai temanya, yakni “Menuju Keluarga Bebas Stunting, untuk Indonesia Maju”, peringatan Harganas tetap fokus pada upaya pemerintah dan berbagai stakeholder untuk percepatan menurunkan stunting.
Sebab Pemerintah telah menargetkan prevalensi stunting secara nasional bisa turun menjadi 14 persen di tahun 2024, di mana pada 2019 mencapai 27,6 persen (Riskesdas 2019) dan di 2023 turun menjadi 21,6 persen.
Target prevalensi stunting nasional 14 persen di tahun 2024 ini juga telah mendorong daerah-daerah di Indonesia melakukan upaya percepatan untuk menekan kasus stunting di wilayahnya. Berbagai treatment pun dilakukan, dan hasilnya pun mulai terlihat. Seperti angka stunting Kendal turun cukup signifikan.
Dalam kesempatan ini, Bupati Dico pun berkesempatan memaparkan progres penanganan stunting di Kabupaten Kendal yang menunjukkan progres positif. Dikatakan, awal tahun dilantik tahun 2021 angka stunting cukup tinggi dan di tahun 2022 pemerintah daerah mulai melakukan intervensi, sehingga angka stunting turun dari 14 persen menjadi 11,4 persen dan tahun 2023 per Februari turun kembali menjadi 10,9 persen.