Secara tahapan tidak semua sekolah terapkan Kurikulum Merdeka. Sejak awal peluncuran memang tidak dilaksanakan secara serentak dan masif untuk sekolahan.
Perihal tersebut tentuknya merujuk kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam memberikan keleluasaan kepada lembaga pendidikan untuk terapkan Kurikulum Merdeka.
Walaupun sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka dinilai bukan hanya sekedar perubahan dokumen dan administrasi, akan tetapi lebih kepada peningkatan kualitas belajar siswa dan peningkatan relasi guru dengan peserta didiknya. Proses perubahan Kurikulum butuh adaptasi penerimaan bagi lembaga pendidikan, guru, peserta didik dan orang tua murid.
Baca Juga:Hari Pertama Porprov 2023: Kota Pekalongan Kumpulkan 2 Emas 2 Perak 7 PerungguPas Buat Gaya-gayaan, New Skutik Matic Genio 2023 Lebih Murah daripada Forza
Sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dapat dikatakan sebagai bentuk penyederhanaan materi ajar, tentunya bagi guru sebagai tenaga pendidik perlu memahami terlebih dahulu struktur Kurikulum Merdeka guna memetakan dan mengetahu kebutuhan belajar siswa.
Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah memberikan keleluasaaan bagi tenaga pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas sesuai materi pelajaran dan lingkungan belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Lahir dengan prinsip memerdekakan, memberdayakan, dan menguatkan kolaborasi, tentunya ini menjadi nilai positif bagi tenaga pendidik, akan tetapi juga menjadi tantangan. Tenaga pendidik diberikan keleluasaan untuk merencanakan pembelajaran yang lebih releven dan bermakna bagi peserta didik berlandaskan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Wujud sekolahan yang telah terapkan Kurikulum Merdeka, diharapkan dapat membentuk peserta didik yang berkulitas dan berkarakter.
Mengenal 3 Karakteristik Kurikulum Merdeka
Dalam menerapakan Kurikulum Merdeka, ada 3 karakteristik yang dapat dinilai menjadi kelebihan dari Implementasi Kurikulum Merdeka.
Melansir dari laman Kemendikbud.go.id, di bawah ini penjelasan 3 karakteristik Kurikulum Merdeka:
1. Pengembangan Soft Skill dan Karakter
Pengembangan Soft Skill dan Karakter melalui projek penguatan profil pelajaran pancasila. Dalam kurikulum merdeka sekitar 20-30% mengalokasikan waktu untuk pembelajaran kokurikuler yang berupa projek penguatan profil pelajar pancasila.
2. Fokus Pada Materi Esensial
Fokus pada materi esensial, relevan, dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Pendidik tidak lagi terbebani dengan banyaknya materi, sehingga tenaga pendidik mampu melakukan asesmen di awal dan dapat menyesuaikan kecepatan mengajar dengan melihat tingkat kemampuan peserta didik. Perihal ini dapat dilihat dari hasil capaian pembelajaran yang tidak lagi setiap satu tahun sekali, melainkan bisa secara periodik.