RADARPEKALONGAN.ID – Sebuah kegiatan kreatif dan inspiratif dilakukan para guru dan siswa SD Muhammadiyah 02 Noyontaan Kota Pekalongan dalam rangka mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Para siswa berkesempatan praktik langsung pembibitan hingga penanaman mangrove serta bagaimana pemanfaatannya di Sekolah Mangrove Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (5/8/2023).
Kegiatan yang dimulai sejak pagi sampai siang itu melibatkan siswa-siswi SD Muhammadiyah 02 Noyontaan sebagai subyek P5. Mereka terdiri dari kelas 1A dan 1B; kelas 2A dan 2B; kelas 4A dan 4B; serta kelas 5A dan 5B.
Kepala SD Muhammadiyah 02 Noyontaan Kota Pekalongan, Asih Redatin, menyebutkan bahwa kegiatan ini mengambil tema yang mengacu pada rumusan Naskah Profil Pelajar Pancasila, yakni “Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kewirausahaan”. Dalam hal ini, SD Muhammadiyah 02 Noyontaan mengambil topik “Bangkit dari Abrasi, Lestarikan Bumi dengan Menanam Mangrove Sejak Dini”.
Baca Juga:2024, Angka Prevalensi Stunting Kendal Ditarget Harus Lebih Rendah dari NasionalSukses Sabet Medali Emas di Worldskills ASEAN 2023, Risky Syarif Ternyata Putra Asli Kendal
“Karena dalam rumusan Kurikulum Meredeka saat ini, peserta didik tidak cukup hanya cakap dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstrakuliker. Lebih dari itu, adalah bagaimana mereka juga mampu membangun karakter dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila, serta terutama bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan,” ungkap Asih Redatin.
Para siswa SD Muhammadiyah 02 Noyontaan mengikuti pengarahan
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan P5 sesuai tema dan topik tersebut, lanjut Asih, SD Muhammadiyah 02 Noyontaan bekerja sama dengan Sekolah Mangrove Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto.
“Kegiatan penanaman hingga pemanfaatan dari hasil penanaman mangrove ini tentu menjadi projek yang menarik untuk praktik pembelajaran berbasis lingkungan sekitar, yang relevan dengan permasalahan banyak siswa juga, baik untuk jangka pendek maupun panjang,” terangnya.
Secara umum projek ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa terhadap dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun jangka panjang, terhadap keberlangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya serta mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan mengembangkan potensi yang ada kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat.
“Aspek-aspek inilah yang kita masukkan dalam pengalaman belajar yang kontekstual bagi siswa, guru, dan masyarakat sekolah lainnya,” sambung Asih.