Implementasikan P5 SD Muhammadiyah 02 Noyontaan
Para siswa melakukan kegiatan pembibitan
Adapun pelaksanaan implementasi P5 SD Muhammadiyah 02 Noyontaan ini sudah dimulai sejak pagi sekitar pukul 07.30 WIB, Sabtu (5/8/2023) kemarin. Pada jam tersebut para siswa sudah tiba dan persiapan di lokasi. Setelah pembukaan dan ice breaking, pembelajaran siswa dibagi dalam dua kelompok.
Untuk kelas 1 dan 2 segera menuju ke kincir angin ramah lingkungan. Sementara untuk kelas 4 dan 5 menuju tempat demonstrasi pembuatan sirup. Berikutnya jam 09.00 – 10.00, kelas 1 dan 2 mulai melakukan kegiatan pembibitan, sementara kelas 4 dan 5 melakukan aktivitas penanaman mangrove.
Pembelajaran P5 dilanjut dengan melakukan penanaman bersih-bersih dan kembali ke aula untuk kelas 1 dan 2, adapun kelas 4 dan 5 giliran melakukan pembibitan. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama melakukan aksi bersih-bersih.
Baca Juga:2024, Angka Prevalensi Stunting Kendal Ditarget Harus Lebih Rendah dari NasionalSukses Sabet Medali Emas di Worldskills ASEAN 2023, Risky Syarif Ternyata Putra Asli Kendal
“Setelah bersih-bersih, seluruh peserta didik kembali ke aula. Di sini semua kelas melakukan refleksi atas kegiatan yang baru saja dilakukan, sehingga harapannya para siswa bisa mendapatkan pelajaran dan nilai-nilai untuk pembentukan karakter mereka,” jelas Asih.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa projek ini secara bertahap mengikuti tiga tahapan utama, yakni tahap inspiring atau menginspirasi, tahap creating atau menciptakan, dan tahap dedicating atau mendedikasikan projeknya.
Para siswa praktik penanaman mangrove
Untuk tahapan inspiring, guru dan siswa menjalani pengalaman nyata yang berhubungan dengan mangrove mulai dari kegiatan berinteraksi langsung dan menggali informasi dengan masyarakat lokal yang membudidayakan pohon mangrove guna pelestarian lingkungan, serta kebutuhan lainnya yang memberikan inspirasi, gambaran dan pemahaman bersama antara guru dan siswa.
Berikutnya tahap aksi, para guru dan siswa belajar bersama serta praktik secara langsung terkait dengan pembibitan, penanaman, dan pengolahan mangrove di lingkungan pesisir pantai di Pekalongan.
“Sementara di tahap dedicating, hasil dari pengolahan mangrove akan dipresentasikan dalam bentuk nyata melalui kegiatan selebrasi dan didedikasikan kepada lingkungan dan masyarakat sekitar melalui kegiatan gelar karya,” ujar Asih.
Dia menambahkan, dalam spirit Profil Pelajar Pancasila, pembelajaran tidak hanya terpaku pada kemampuan kognitif, melainkan juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.