Aturan ini diprediksi bakal mengurangi jumlah offside secara signifikan. Selain itu aturan offside yang baru ini disinyalir akan lebih mudah dipahami dan mengurangi perdebatan.
Menurut DirectTV Sports, FIFA pertama kali akan menguji aturan baru ini dikompetisi liga U-21 putra dan U-19 putri di Swedia.
Aturan baru offside ini secara bertahap akan diterapkan di seluruh Swedia, Italia, dan Belanda. Nantinya, dewan perubahan aturan FIFA akan menilai bagaimana dampak dari pemberlakuan aturan baru ini.
Perbedaan Aturan Lama dan Aturan Offside yang Baru
Ilustrasi Hakim Garis (Foto: Pixabay)
Baca Juga:Jangan Asal Beli! Simak, 5 Tips Memilih Rumah Bersubsidi Agar Hasilnya Maksimal10 Ide Lomba Unik dan Lucu untuk Perayaan 17 Agustus yang Bisa Dicoba, Pasti Tambah Meriah!
Sejak pengenalan Video Assistant Referee di Premier League pada 2019, aturan offside dan apa yang sebenarnya dianggap offside kerap kali memunculkan interpretasi berbeda. Apalagi bagi tim yang merasa dirugikan karena wasit lalai dalam mengambil keputusan.
Aturan offside lama yang saat ini masih digunakan memang terhitung ketat. Dari aturan lama, tidak ada toleransi onside jika terdapat bagian tubuh, kepala, dan kaki telah melewati garis akhir, yang ditarik lewat pemain paling belakang.
Aturan offside yang baru ini diarahkan untuk mengoptimalkan keadilan dan hasil situasi offside dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Secara umum prinsipnya masih sama dengan aturan lama yang berlaku sebelumnya tentang offside. Perbedaanya hanya pada soal presentase bagian tubuh seorang pemain yang dinyatakan masuk dalam area offside atau tidak.
Pada aturan lama, sekecil apapun jaraknya, seorang pemain tetap akan dinyatakan offside jika berada lebih dekat ke gawang lawan dibanding dari pemain terakhir lawannya.
Dalam banyak tayangan VAR, meski hanya ujung sepatu yang masuk perangkap offside, maka aturan offside tetap diterapkan. Hal ini dinilai membuat hambatan besar bagi banyak penyerang.
Namun dalam aturan offside yang baru, posisi seorang pemain penyerang kali ini lebih diuntungkan. Jika belum 100 persen melewati pemain lawan terakhir, maka si penyerang tidak dinyatakan offside.
Baca Juga:Gampang Ditemukan di Sekitar Rumah, Populasi Nyamuk Dapat Ditekan dengan 7 Bahan Alami Ini
“Wenger Law” dinilai sejumlah pihak sebagai langkah positif, terutama untuk meningkatkan sepak bola dari aspek menyerang. Potensi gol pun akan lebih tinggi.