Irwa Arifiana menyebut kegiatan Gebyar Muharram ini ditujukan sebagai bentuk perhatian insan pendidikan kepada masyarakat yang membutuhkan, salah satunya anak yatim.
“Ini dilaksanakan, yang pertama, dalam rangka menyambut bulan Muharram dengan berbagi kasih sayang kepada anak yatim. Kedua, untuk menanamkan rasa empati sosial kepada siswa siswa SDIT Permata Hati melalui program berbagi ini,” jelas Irwa Arifiana.
Adapun untuk kegiatan peduli dan berbagi dari Gebyar Muharram ini diwujudkan dalam bentuk lima jenis kegiatan. Yang pertama ada santunan untuk anak-anak yatim, lalu pembagian mushaf Al-Qur’an untuk takmir masjid, ada juga pembagian sembako gratis untuk warga tak mampu.
Baca Juga:TMMD Sengkuyung Tahap II Ditutup, TNI Kodim 0715/Kendal Sukses Bangunkan Akses Jalan Beton di Desa KeditenTerima Kasih, Pak Bupati! Setelah 16 Tahun, Kantor Kecamatan Kaliwungu Selatan Akhirnya Sukses Dibangun
Selain itu, lanjut Irwa Arifiana, SDIT Permata Hati juga menggelar dua kegiatan sosial lainnya berupa pengadaan sembako murah hingga layanan pengobatan gratis untuk masyarakat setempat.
Untuk kegiatan santunan, panitia menyasar total 21 anak yatim dari RT setempat. Sementara untuk kegiatan sembako murah dan sembako gratis, dilakukan dengan mekanisme pembagian kupon lalu ditukar dengan sembako. Kupon yang disiapkan juga disesuaikan dengan data jumlah orang yang membutuhkan dari RT setempat.
Kegiatan yang melibatkan sebagian besar siswa SDIT Permata Hati ini pun berlangsung semarak. Selain acaranya yang beragam, warga Cepokokuning juga menyambut acara ini dengan antusias.
“Saya sebagai perwakilan dari Yayasan Rukun Tetangga (YTR) Al Bashiru Masjid An nur mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada SDIT Permata Hati yang sudah berkolaborasi dengan masyarakat. Kami harap kegiatan ini dapat menjadi awal silaturahmi kita semua” kata Ketua Yayasan Rukun Tetangga, Abu Hanifah dalam sambutannya.
Tahun lalu, aksi bersih-bersih lingkungan mewarnai Gebyar Muharram 1444 H
Kecuali itu, kegiatan Gebyar Muharram 1445 H ini juga sebagai upaya implementasi langsung Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Di mana Profil Pelajar Pancasila ini tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
“Setidaknya ada dua dari enam ciri profil pelajar Pancasila yang ingin kami implementasikan, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, serta bergotong royong yang ditandai dengan peduli dan berbagi,” pungkas Irwa. (sef)