RADARPEKALONGAN.ID – Pernahkah kamu mendengar istilah Quarter Life Crisis? Quarter Life Crisis (QLC) adalah fenomena kehidupan yang dialami oleh seseorang dengan usia 20-30 tahun dimana proses kehidupanya tidak berjalan dengan semestinya.
Quarter Life Crisis biasanya ditandai dengan munculnya perasaan kesepian, cemas akan masa depan, dan bingung akan tujuan kehidupanya. Tak dipungkiri jika seseorang yang mengalami Quarter Life Crisis ini akan menarik dirinya dari lingkungan sosial. Hal ini disebabkan karena lingkungan sering kali memberikan tekanan mental yang mendorong seseorang untuk mencapai kesuksesan diusia muda.
Berbagai tekanan tersebut antara lain dengan adanya berbagai pertanyaan terkait masa depan, contohnya “Kapan wisuda? Sudah bekerja belum? Bekerja dimana? Kapan Menikah? Usia segini kok belum mapan?”
Baca Juga:Jangan Salah! Inilah Perbedaan Healing dan Refreshing yang Wajib Kamu KetahuiCatat! Inilah 6 Manfaat Masker Kopi bagi Wajah yang Akan Membuat Wajah Glowing Alami
Fase-Fase pada Proses Quarter Life Crisis (QLC)
Menurut peneliti dan pengajar Psikologi dari University of Greenwich, London, Dr. Oliver Robinson, terdapat empat fase dalam Quarter Life Crisis (QLC), antara lain :
1. Fase Pertama
Fase pertama yaitu seseorang akan merasa terperangkap dalam suatu keadaan dan mengalami kesulitan untuk keluar dari zona tersebut. Keadaan tersebut dapat berkaitan dengan pendidikan, pekerjaan, hubungan asmara atau lainya.
2. Fase Kedua
Pada fase ini, seseorang sudah mulai menunjukan kebangkitanya dari keterpurukan dari fase pertama. Pada tahap ini seseorang akan sadar harus keluar dan bangkit demi masa depan yang lebih baik daripada berdiam diri dengan segala pikiran negatifnya.
Fase ini menjadi fase yang sangat penting, pasalnya ketika seseorang mengalami kegagalan pada fase ini maka akan berpotensi mengalami depresi atau keterpurukan yang lebih dalam lagi.
3. Fase Ketiga
Fase selanjutnya yaitu adanya keinginan untuk memperbaiki semua hal yang menyebabkan keterpurukan dan membangun kehidupan yang baru. Biasanya fase ini terjadi akibat seseorang telah mencapai salah satu keberhasilanya, sehingga akan termotivasi untuk meraih keberhasilan yang lain.
4. Fase Keempat
Pada fase ini, seseorang telah berkomitmen dan berdamai dengan kondisi yang dialaminya baik itu terkait asmara, pekerjaan atau lainya. Fase ini menggambarkan seseorang memiliki kesiapan dalam menjalani kehidupan selanjutnya.