Kurangnya Keintiman
Jika hubunganmu tidak memiliki jenis keintiman yang kamu anggap penting, mungkin ada jarak emosional antara dirimu dan pasangan—terutama jika kamu tidak ingin terlibat dalam tindakan intim dengan dia (atau dia denganmu).
Pernikahan berkembang dengan ekspresi keintiman yang sehat—dan itu tidak selalu berarti seks. Banyak pasangan menikah yang tidak melakukan hubungan seks secara teratur, dan hal ini tidak selalu merupakan pertanda adanya masalah mendasar. Masalah kesehatan, perubahan hidup, dan jadwal sibuk semuanya dapat berkontribusi pada kurangnya hubungan seks. Orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai aseksual mungkin tidak melakukan hubungan seks dengan pasangannya sama sekali.
Namun, keintiman tidak harus berarti seks. Berpegangan tangan, menulis catatan cinta, atau bahkan memasak bersama bisa menjadi tindakan keintiman yang sekadar menyampaikan pesan kepada pasangan bahwa kamu mencintainya dan ingin menghabiskan waktu bersamanya.
Baca Juga:Lakukan 4 Hal Ini Dibanding Mengkritik Pasangan dengan BerlebihanNitpicking: Rewel Tentang Banyak Hal yang Bisa Mengancam Hubungan
Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya keintiman adalah salah satu masalah utama bagi pasangan, menyebabkan kesusahan dan bahkan berpotensi menciptakan pernikahan yang bermasalah dan runtuhnya hubungan.
Kamu Selalu Memiliki Argumen yang Sama
Pertengkaran terjadi dalam setiap pernikahan, bahkan pernikahan yang sehat. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang berdebat secara efektif memiliki kemungkinan 10 kali lebih besar untuk memiliki hubungan yang bahagia dibandingkan mereka yang menyembunyikan masalah sulit.
Namun jika waktumu bersama diganggu oleh pertengkaran yang sama tanpa henti dan tidak ada penyelesaian, kemungkinan besar ada perpecahan besar di antara kalian berdua. Kamu bahkan mungkin mulai menghindari satu sama lain untuk menghindari pertengkaran lainnya.
Meskipun menghindari pertengkaran sepertinya merupakan solusi terbaik dalam jangka pendek, dalam jangka panjang, hal itu tidak akan bermanfaat bagi hubunganmu. Kamu mungkin perlu melakukan pencarian jiwa (sendiri dan bersama pasangan) untuk benar-benar memahami apa yang menyebabkan pertengkaran lama yang sama.
Kalian Tidak Berkomunikasi
Pasangan suami-istri mudah sekali terbiasa hanya membahas masalah anak, keuangan, atau pekerjaan. Namun penting untuk merasa bahwa pasanganmu mendengarkanmu dan memahami sudut pandangmu.
Tanpa komunikasi yang sehat, rasa frustrasi dan kekhawatiran sehari-hari dapat berubah menjadi kebencian yang terpendam dan berujung pada pernikahan yang bermasalah. Akan jauh lebih sulit untuk mengatasi perasaan terpendam dibandingkan mengatasinya ketika perasaan itu sedang terjadi.