RADARPEKALONGAN.ID – Pasca dikukuhkan pada 16 Juli 2023 lalu, jajaran personalia Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan akhirnya mengikuti agenda pembekalan Ideologi, Politik dan Organisasi (Ideopolitor) sekaligus Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada Sabtu (26/8/2023) di aula SMK Muhammadiyah Pekalongan. Karena itu, kini saatnya Majlis dan Lembaga PDM Kota Pekalongan ini bekerja dengan mengedepankan sinergi dan kolaborasi.
Acara berlangsung sejak Sabtu pagi sampai sore, dihadiri Ketua PDM Kota Pekalongan Dr. Hasan Bisyri, M.Ag., Sekretaris PDM Aslam Fatkhudin, S.Kom., M.Kom., dan jajaran anggota PDM Kota Pekalongan. Sementara dari peserta Majlis dan Lembaga PDM Kota Pekalongan, total hampir 100 orang yang mengikuti.
Peserta Ideopolitor dan Rakerda di SMK Muhammadiyah Pekalongan
Pada bagian pertama, seluruh personel Majlis dan Lembaga PDM Kota Pekalongan mendapatkan pembekalan wawasan kemuhammadiyahan dalam aspek ideologi, politik dan organisasi (Ideopolitor). Total ada enam materi yang disajikan dalam tiga sesi.
Baca Juga:Hasil Unik Muscab, PCM dan PCA Weleri Muktamar 48 Dipimpin Pasangan Suami IstriRenovasi Masjid Agung Kendal Tetap Pertahankan Nilai Sejarah, Soko Guru Hadiah 4 Wali Tetap Dijaga
Untuk sesi pertama ada materi “Gerakan Muhammadiyah: Ummah, MIYS, dan Civil Society” yang dibawakan oleh Drs. Pasrum Affandi, serta “Ideologi Muhammadiyah” oleh Dr. M hasan Bisyri.
Pada materi pertama, personel Majlis dan Lembaga PDM Kota Pekalongan mendapatkan banyak wawasan di sekitar karakter Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, yakni mulai ciri gerakan Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah, langkah Muhammadiyah, konsep Ummah, Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (MIYS), dan civil society, Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah, serta Gerak Peradaban Muhammadiyah.
“Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang tidak akan pernah berhenti, berkelanjutan, terus bergerak dan memperbaharui untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” kata Pasrum Affandi.
Ketua DPM Kota Pekalongan, Dr. Hasan Bisyri menyampaikan materi Ideologi Muhammadiyah
Sementara Dr. Hasan Bisyri paparannya menjelaskan tiga karakter utama dari ideologi Muhammadiyah. Pertama, Muhammadiyah mencoba memahami Islam dengan bersandar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sementara paham keagamaannya adalah independen, komprehensif, dan integratif.
“Muhammadiyah tidak terikat dengan aliran teologis, mazhab fiqih, dan tareqat sufiyah manapun. Namun demikian, Muhammadiyah sama sekali tidak anti-mazhab. Jadi tolong dibedakan dan digarisbawahi, kita tidak anti-mazhab,” jelasnya.