Strategi untuk Membantumu Memanajemen Kebencian
Menemukan cara untuk memanajemen kebencian dapat membantumu mengatasi perasaan tidak produktif ini. Untuk akhirnya mengatasi perasaan negative dan memanajemen kebencian ini, kamu perlu mengambil langkah pertama dan mengakui bahwa ada masalah. Setelah kamu mengakuinya, berikut cara memanajemen kebencian dengan mengubah pola pikir, persepsi, dan respons emosionalmu:
Kembangkan rasa welas asih. Bersikap sebal sebagai mekanisme penanggulangan mungkin berhasil dalam jangka pendek, tetapi bersikaplah baik terhadap diri sendiri. Kamu adalah manusia yang melakukan kesalahan.
Lihatlah situasi dengan empati. Saat kamu mengambil sudut pandang orang lain dan melihat situasi dari sudut pandangnya, kamu mungkin mempunyai pandangan berbeda terhadap apa yang terjadi.
Baca Juga:Sebab Munculnya Kebencian dalam Hubungan, Sudahkah Kamu Tahu?Bantu Kamu Menghapus Kebencian, Ini 3 Jawabannya
Bersyukur. Bersyukur dalam upaya memanajemen kebencian justru membuatmu lebih bahagia! Jika kamu iri karena rekan kerjamu memenangkan penghargaan khusus, ingatlah bahwa—menurut sebuah penelitian ilmiah—kecemburuan yang bersifat jinak, memotivasi, dan positif akan muncul pada mereka yang memupuk rasa syukur, bukan jenis rasa iri yang jahat dan memfitnah.
Maafkan diri sendiri dan orang lain. Meskipun mungkin sulit untuk melepaskan kebencian, berdamai dengan apa yang terjadi akan meningkatkan rasa sejahtera serta tujuan hidupmu.
Renungkan dan identifikasi sumber kebencian. Jika masalah tersebut dapat kamu atasi melalui komunikasi yang jelas dan berani, berlatihlah melakukannya dengan mengomunikasikan kebutuhan, batasan, dan permintaan. Jika kebencian berasal dari situasi yang berada di luar kendalimu, akui perasaan yang timbul dari situasi tersebut seperti kesedihan atau kemarahan, lalu praktikkan penerimaan dan fokus pada apa yang dapat kamu kendalikan setelah perasaan tersebut diproses.
Jika kamu masih marah, cobalah terapi manajemen kemarahan sebelum memanajemen kebencian. Ada beberapa pendekatan untuk mengatasi kemarahanmu. Pendekatan-pendekatan ini dapat membantumu mengurangi situasi yang memicu kemarahan, meningkatkan pengendalian diri, dan mengajarimu cara mengatasinya dengan cara yang lebih sehat.
Terapi Perilaku Kognitif (CBT) adalah pengobatan yang tepat untuk mengendalikan amarah. Karena kemarahan adalah masalah psikologis yang melemahkan, para peneliti meninjau meta-analisis yang ada tentang intervensi psikososial untuk mengatasi kemarahan. Dalam penelitian ini, pengobatan CBT adalah intervensi yang paling populer karena efektivitasnya dan fakta bahwa pengobatan tersebut berhasil pada populasi non-klinis dan psikiatris.