Menghadapi konflik merupakan sebuah tantangan dalam hubungan. Orang perlu melakukannya dengan benar agar langkah yang dia ambil tidak berbalik menyerang. Bagaimanapun, langkah menghadapi konflik yang salah berpotensi besar untuk memperbesar masalah atau justru menciptakan masalah baru.
Artikel ini akan memberikanmu daftar cara menghadapi konflik yang harus dihadapi sehingga kamu bisa berhati-hati dan mencoba untuk menghindarinya.
Strategi Menghadapi Konflik yang Harus Dihindari
Tidak Mendengarkan
Beberapa orang menyela, memutar mata, dan melatih apa yang akan mereka katakan selanjutnya alih-alih benar-benar mendengarkan dan mencoba memahami pasangannya. Hal ini membuatmu tidak bisa melihat sudut pandangnya, dan membuat pasanganmu tidak ingin melihat sudut pandangmu! Jangan meremehkan pentingnya mendengarkan dan berempati dengan orang lain! Keterampilan mendengarkan ini penting untuk diingat dalam menghadapi konflik.
Memainkan Permainan Menyalahkan
Baca Juga:Daftar Resolusi Konflik yang Harus Kamu Hindari, Waspada Terhadap 5 Hal Ini!Munculnya Perilaku Saling Menyalahkan dalam Hubungan, Hindari Penyebabnya!
Argumen membuat stress. Menyalahkan tidak membantu menyelesaikan konflik. Inilah yang terjadi.
Beberapa orang menangani atau menghadapi konflik dengan mengkritik dan menyalahkan orang lain atas situasi tersebut. Mereka menganggap mengakui kelemahan apa pun berarti melemahkan kredibilitas mereka, dan menghindarinya dengan cara apa pun, dan bahkan berusaha mempermalukan mereka karena “bersalah”.
Sebaliknya, cobalah memandang konflik sebagai peluang untuk menganalisis situasi secara objektif, menilai kebutuhan kedua belah pihak, dan menemukan solusi yang cocok untuk kalian berdua.
Mencoba “Memenangkan” Argumen
Mencoba “memenangkan” perdebatan dengan orang yang dicintai tidak ada gunanya dibandingkan mencoba memahami.
Dr. Phil mengatakan bahwa jika orang fokus pada “memenangkan” argumen, maka hubungan akan kalah! Inti dari diskusi hubungan haruslah saling memahami dan mencapai kesepakatan atau resolusi yang menghormati kebutuhan semua orang. Jika kamu menunjukkan betapa salahnya orang lain, mengabaikan perasaannya, dan tetap berpegang pada sudut pandangmu, kamu fokus ke arah yang salah!
Membuat Serangan Karakter
Melakukan serangan terhadap karakter dapat menimbulkan kerusakan yang bertahan lama, dan itu tidak sepadan. Berikut cara mengelola konflik dengan cara yang lebih baik.
Terkadang orang mengambil tindakan negatif apa pun dari pasangannya dan menjadikannya sebagai cacat kepribadian. Misalnya, jika seorang suami meninggalkan kaus kakinya tergeletak begitu saja, melabelinya sebagai cacat karakter dan menjulukinya “bodoh dan malas”, atau, jika seorang wanita ingin membicarakan masalah dalam hubungannya, menjulukinya “membutuhkan”, “mengontrol”, atau “terlalu menuntut”.