Financial abuse atau penyalahgunaan keuangan melibatkan pengendalian kemampuan korban untuk memperoleh, menggunakan, dan memelihara sumber daya keuangan. Mereka yang menjadi korban financial abuse atau kekerasan secara finansial mungkin dilarang bekerja.
Meskipun kurang dipahami dibandingkan bentuk pelecehan lainnya, financial abuse ini adalah salah satu metode paling ampuh untuk membuat korban terjebak dalam hubungan yang penuh kekerasan. Penelitian menunjukkan bahwa korban financial abuse sering kali terlalu khawatir tentang kemampuan mereka untuk menafkahi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka sehingga mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Ketidakamanan finansial juga merupakan salah satu alasan utama perempuan kembali ke pasangannya yang melakukan kekerasan.
Laki-laki juga bisa menjadi korban pelecehan jenis financial abuse ini. Mengingat fakta bahwa kekerasan finansial diakui sebagai salah satu bentuk kekerasan dalam rumah tangga, sekitar 1 dari 7 laki-laki (18 tahun ke atas) akan mengalami suatu bentuk kekerasan dalam rumah tangga.
Baca Juga:Merugikanmu! Ini 10 Contoh Kamu Mengalami Kekerasan Finansial dalam Hubungan2 Dampak Negatif Utama dari Dimanfaatkan Oleh Orang Lain, Jangan Diam Saja!
Tujuan dari financial abuse adalah untuk mendapatkan kekuasaan dan kendali dalam suatu hubungan.
Contoh Perilaku Financial Abuse
Ketika pasangan kencan memiliki kendali penuh atas uang dalam hubungan dan kamu memiliki sedikit atau tidak ada akses terhadap apa yang kamu butuhkan, ini berarti mengendalikan sumber daya keluarga. Berikut adalah beberapa contoh pengendalian sumber daya dan aset bersama sebagai bentuk financial abuse dalam hubungan yang kamu miliki.
- Mengkritik setiap keputusan keuangan yang kamu buat dan mengharuskan dirimu mempertanggungjawabkan setiap sen yang kamu keluarkan (bahkan mungkin meminta kwitansi dan kembalian)
- Memiliki standarr ganda dalam hal pengeluaran (mereka mungkin menghabiskan uang untuk hiburan, makan di luar, dan pakaian tetapi mengkritik dirimu ketika kamu melakukan pembelian serupa)
- Membuat keputusan keuangan yang signifikan tanpa masukan darimu, menolak berkolaborasi dalam keuangan, dan membatasi aksesmu terhadap gambaran keuangan secara keseluruhan sebagai pasangan
- Membatasi aksesmu terhadap uang dengan tidak mengizinkanmu memiliki rekening bank atau kartu kredit, atau dengan menyembunyikan informasi keuangan seperti kata sandi rekening, nomor rekening, dan informasi investasi
- Menyembunyikan atau mengambil dana dan menaruhnya di rekening pribadi, memaksa dirimu membagi penghasilanmu namun menolak membagi uang miliknya, atau menolak bekerja atau berkontribusi pada pendapatan keluarga