Bayangkan situasi berikut: kamu selalu menjunjung tinggi keamanan finansial, namun kamu mulai berkencan dengan seseorang yang kondisi finansialnya tidak stabil. Kamu memiliki dua pilihan untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh konflik keyakinan dan perilaku.
Kamu dapat mengakhiri hubungan dan mencari mitra yang lebih aman secara finansial, atau kamu dapat mengabaikan pentingnya stabilitas fiskal.
Untuk meminimalkan disonansi kognitif antara sikap dan perilaku yang bertentangan, kamu harus mengubah sikap individual manusia atau mengubah tindakanmu.
Baca Juga:Intip 7 Alasan Terbentuknya Sikap Diri Manusia, Ternyata Ada Sebabnya!4 Langkah Menghadapi Gamofobia, Ketakutan Berkomitmen yang Menghambat Hubungan
Mengapa Sikap Individual Manusia Berubah
Meskipun sikap individual manusia mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku, namun sikap tidak bisa ditentukan begitu saja. Pengaruh yang sama yang mengarah pada pembentukan sikap juga dapat menciptakan perubahan sikap.
Teori Pembelajaran
Pengkondisian klasik, pengkondisian operan, dan pembelajaran observasional dapat digunakan untuk membawa perubahan sikap. Pengkondisian klasik dapat digunakan untuk menciptakan reaksi emosional positif terhadap suatu objek, orang, atau peristiwa dengan mengasosiasikan perasaan positif dengan objek sasaran.
Pengkondisian operan dapat digunakan untuk memperkuat sikap yang diinginkan dan melemahkan sikap yang tidak diinginkan. Orang juga dapat mengubah sikapnya setelah mengamati perilaku orang lain.
Teori Kemungkinan Elaborasi
Teori persuasi ini menyatakan bahwa orang dapat mengubah sikapnya melalui dua cara. Pertama, mereka dapat termotivasi untuk mendengarkan dan memikirkan pesan tersebut, sehingga mengarah pada perubahan sikap individual manusia.
Atau, hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh karakteristik pembicara, sehingga menyebabkan perubahan sikap yang bersifat sementara atau hanya di permukaan saja. Pesan-pesan yang menggugah pikiran dan menggugah logika kemungkinan besar akan menghasilkan perubahan sikap yang permanen.
Teori Disonansi
Seperti disebutkan sebelumnya, orang juga dapat mengubah sikapnya ketika mereka memiliki keyakinan yang bertentangan mengenai suatu topik. Untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh keyakinan yang tidak sejalan ini, orang sering kali mengubah sikapnya.
Sikap individual manusia tidak bersifat kaku dan dapat berubah ketika seseorang mempelajari informasi baru, ketika mereka dibujuk oleh orang-orang berpengaruh, atau ketika mereka mengalami ketidaknyamanan karena memegang keyakinan yang bertentangan.