Takut terhadap komitmen terkadang merupakan tanda gamofobia, atau rasa takut terhadap komitmen dan pernikahan. Orang yang memiliki ketakutan ini sering kali sangat takut terhadap komitmen sehingga mereka tidak mampu membentuk hubungan jangka panjang yang langgeng. Ketakutan akan komitmen sering kali berarti bahwa meskipun kamu ingin melanjutkan suatu hubungan, kamu berjuang untuk menjadi rentan atau mengambil langkah maju.
Ketakutan ini bisa berasal dari banyak masalah mulai dari kekhawatiran akan penolakan, perasaan tidak aman tentang apa yang bisa kamu tawarkan kepada pasangan, atau rasa takut terhadap hubungan secara umum berdasarkan pengalaman pribadimu.
Artikel ini akan menguraikan tanda-tanda umum yang menunjukkan rasa takut akan komitmen dan menjelaskan bagaimana kegagalan mengatasi masalah rasa takut terhadap komitmen yang pada akhirnya bisa menjadi kehancuran hubungan yang kamu hargai.
Baca Juga:Hubungan Baru Setelah Putus, Dapatkan Bertahan Lama?Hubungan Rebound: 2 Alasan Utama Orang Buru-Buru Menjalin Hubungan Setelah Putus
Tanda Kamu Takut Terhadap Komitmen
Ketakutan akan komitmen menjadi jelas seiring berjalannya waktu, namun ada beberapa tkamu awal yang dapat kamu perhatikan juga.
Sabotase Diri
“Seseorang yang memiliki rasa takut terhadap komitmen biasanya mengalami pola kekeluargaan atau kehilangan yang menciptakan rasa aman karena sendirian atau tidak terlibat secara emosional,” jelas Christina Hathaway, MAS, MFT, pendiri dan CEO Ignite Ambition.
Ketika seseorang yang takut terhadap komitmen merasa bahwa calon pasangannya mendapatkan perasaan yang kuat, mereka akan menyabot hubungan dengan cara yang akan mengakhirinya atau mereka mungkin mengakhiri hubungan sebelum waktunya meskipun hubungan itu berjalan baik.
Kamu Berjuang Membuat dan Menepati Rencana
Seseorang yang hanya memiliki satu kaki di depan kemungkinan besar enggan membuat rencana terlalu jauh ke depan. Contoh kecilnya mungkin termasuk tidak mengatakan ya pada pernikahan tiga bulan lagi atau menghindari membuat rencana liburan.
Emosimu Menyebabkan Ketidaknyamanan yang Luar Biasa
Beberapa percakapan lebih rumit dibandingkan percakapan lainnya, dan wajar jika terkadang kamu merasa tidak nyaman. Namun, mengalami ketidaknyamanan hingga menghindari percakapan emosional atau tidak menunjukkan emosi sendiri bisa menjadi tanda adanya masalah komitmen.