Ditemukan oleh ahli fisiologi Rusia Ivan Pavlov, pengondisian klasik adalah jenis pembelajaran yang tidak disadari atau pembelajaran otomatis. Proses pembelajaran otomatis ini menciptakan respons terkondisi melalui asosiasi antara stimulus tak terkondisi dan stimulus netral. Secara sederhana, pembelajaran otomatis melibatkan penempatan stimulus netral sebelum refleks yang terjadi secara alami.
Salah satu contoh pembelajaran otomatis yang paling terkenal adalah eksperimen klasik Pavlov dengan anjing. Dalam percobaan ini, sinyal netral adalah bunyi nada dan refleks yang terjadi secara alami adalah mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap makanan. Dengan mengasosiasikan stimulus netral (suara) dengan stimulus tak terkondisi (makanan), bunyi nada saja dapat menghasilkan respons air liur.
Meskipun pembelajaran otomatis tidak ditemukan oleh seorang psikolog, pengkondisian klasik mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap aliran pemikiran dalam psikologi yang dikenal sebagai behaviorisme. Behaviorisme berasumsi bahwa semua pembelajaran terjadi melalui interaksi dengan lingkungan dan bahwa lingkungan membentuk perilaku.
Baca Juga:Mendalami Sikap Individual Manusia, Miliki Attitude yang Lebih baikIntip 7 Alasan Terbentuknya Sikap Diri Manusia, Ternyata Ada Sebabnya!
Definisi Pembelajaran Otomatis
Pengkondisian klasik atau pembelajaran otomatis —juga kadang-kadang disebut sebagai pengkondisian Pavlovian—menggunakan beberapa istilah berbeda untuk membantu menjelaskan proses pembelajaran. Mengetahui dasar-dasar ini akan membantu dirimu memahami pengondisian klasik atau pembelajaran otomatis ini.
Stimulus Tanpa Syarat
Stimulus tak terkondisi adalah stimulus atau pemicu yang menimbulkan respon otomatis. Jika angin dingin membuatmu menggigil, misalnya, angin dingin merupakan stimulus yang tidak terkondisi; itu menghasilkan respons yang tidak disengaja (menggigil).
Stimulus Netral
Stimulus netral adalah stimulus yang awalnya tidak memicu respons dengan sendirinya. Misalnya, jika kamu mendengar suara kipas angin tetapi tidak merasakan angin sepoi-sepoi, hal tersebut belum tentu memicu respons. Itu akan menjadikannya stimulus netral.
Stimulus yang Dikondisikan
Stimulus terkondisi adalah stimulus yang dulunya netral (tidak memicu respons) namun kini mengarah pada respons. Jika sebelumnya kamu tidak memperhatikan anjing, tetapi kemudian digigit satu per satu, dan sekarang kamu merasa takut setiap kali melihat anjing, maka anjing tersebut telah menjadi stimulus yang terkondisi.