Wisata Religi Umbul Sungsang, Wisata dengan Terapi Kesehatan Sembari Menyucikan Jiwa Raga Wajib Kamu Coba di Tahun 2023

RADARPEKALONGAN.ID – Wisata Religi Umbul Sungsang merupakan sebuah tempat wisata berupa kolam mata air yang ada di Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Umbul ini selain digunakan sebagai tempat wisata juga dipakai untuk upacara tradisi Kungkum yang berguna untuk mengenang R.Ng (Raden Ngabehi) Yosodipuro.

Wisatawan yang berkunjung di sini selain sekedar untuk berenang di mata air yang jernih ini, ternyata juga sering melakukan tradisi kungkum (berendam) setiap malam Jum’at Pahing.

Baca Juga:Kamu Wajib Tahu, Wisata Hits Boyolali yang Sering Dikunjungi di Tahun 2023 Part 1Menilik Cepogo Cheese Park Boyolali yang Wajib Kamu Ketahui, Wisata Keluarga 2023 yang Bikin Kamu Lebih Dekat dengan Hewan Ternak

Tujuan dari tradisi tersebut untuk dapat menyucikan jiwa raga, terapi kesehatan dan terapi psikologi dengan berendam di mata air yang jernih dan menyegarkan tersebut.

Berikut kami paparkan mengenai wisata religi Umbul Sungsang mulai dari lokasi, tiket masuk, hingga daya tarik dan kolam apa yang cocok untuk kamu kunjungi.

Lokasi dan Tiket Masuk Wisata Religi Umbul Sungsang

Lokasi dari umbul ini berdekatan dengan Umbul Pengging dan Alun-alun Pengging dengan berjarak hanya 150 meter atau sekitar satu menit saja.

Bila kamu belum pernah berkunjung di tempat ini, kamu bisa melacaknya di Google Maps yang ada di smartphone kamu.

Untuk dapat masuk ke umbul ini, kamu akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per orangnya, serta dibebankan tiket parkir sebesar Rp 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp 5 ribu untuk mobil.

Sekilas tentang Wisata Umbul Sungsang

Umbul ini merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Pengging selain Umbul Pengging. Sebagai tempat wisata peninggalan kerajaan, tentu tak dapat jauh-jauh dari yang namamnya kisah legenda maupun mitos yang berkembang di kalangan masyarakat setempat.

Di dekat umbul ini terdapat sebuah makam keramat dari Zainal Abidin, yang mana beliau merupakan seorang abdi dalem dari Keraton Kartasura serta juga merupakan anak santri dari Kyai Kalifah Syarif, ulama terkemuka dari Kerajaan Pengging kala itu.