Konflik dan perselisihan adalah bagian dari kehidupan, meski sering kali merupakan hal yang tidak menyenangkan. Entah disebabkan oleh perbedaan nilai atau miskomunikasi, kita semua pasti pernah mengalami konflik dalam hidup kita. Sayangnya, jika tidak ada usaha untuk meredakan konflik secara produktif, konflik dapat meningkat, bahkan terkadang sampai pada titik kekerasan.
Emosi itu menular. Saat kita bertemu dengan seseorang yang sedang mengalami stres, kita pun ikut merasakan stresnya. Hal serupa juga berlaku pada emosi lain, termasuk kemarahan, itulah sebabnya kita mungkin melampiaskan kemarahan orang lain, sehingga menyebabkan konflik semakin meningkat.
Di tempat kerja, konflik yang tidak terselesaikan menyebabkan berkurangnya kreativitas dan produktivitas, dan konflik hubungan interpersonal dapat menghancurkan hubungan, termasuk persahabatan dan pernikahan. Penting untuk membangun dan menggunakan keterampilan yang sehat dan sesuai untuk meredakan konflik dengan cara yang sehat.
Tips Meredakan Konflik
Meredakan Konflik Sesegera Mungkin
Baca Juga:Kenali 4 Manfaat Sikap Tegas dalam Berkomunikasi, Penting Untuk Hubungan Sosialmu6 Cara Miliki Karakter Asertif, Raih Komunikasi yang Lebih Tegas
Seperti kata pepatah, satu ons pencegahan bernilai satu pon pengobatan. Konflik dapat berkembang seiring berjalannya waktu, dan kamu bisa merasa kesal terhadap masalah yang sedang berlangsung.
Jika kamu mempunyai masalah dengan orang lain, mengatasinya sesegera mungkin dapat mencegah eskalasinya. Kita mungkin tergoda untuk mengabaikan konflik yang tampaknya kecil, namun kemudian masalah tersebut berkembang hingga kita tidak dapat lagi mengabaikannya, yang terkadang berujung pada konfrontasi yang meledak-ledak.
Konflik jangka panjang lebih sulit diselesaikan karena sejarah dan perasaan yang melekat lebih kuat. Sampaikan konflik tersebut kepada perhatian orang lain dan temukan resolusi sejak dini untuk meredakan konflik bahkan sebelum konflik dimulai.
Identifikasi Tujuan De-Eskalasi
Terkadang kita mengetahui ada sesuatu yang salah namun kesulitan untuk mengartikulasikan dengan tepat apa masalahnya atau hasil yang kita inginkan. Bagaimana kamu bisa menyelesaikan sesuatu jika kamu tidak tahu seperti apa bentuknya?
Pahami persepsi setiap orang tentang masalah dan penyelesaian yang diinginkan sebelumnya.
Akan sangat membantu jika kamu bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana aku tahu bahwa masalah ini telah teratasi?” Perubahan apa yang bisa memperbaiki keadaanmu? Sebelum berupaya meredakan konflik dan mencapai resolusi, masing-masing pihak yang berkonflik dapat memikirkan resolusi seperti apa yang mereka perlukan atau inginkan dan seperti apa resolusi tersebut.