Keterbukaan pikiran memiliki sejumlah manfaat. Selain membantumu mempelajari hal-hal baru dan tumbuh sebagai pribadi, hal ini juga dapat membantumu menjadi lebih optimis dan tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.
Beberapa faktor berikut dapat menentukan seberapa besar keterbukaan pikiran yang mungkin merupakan karakteristik bawaan. Orang lain dapat dipupuk untuk membantu mengembangkan pola pikir yang lebih terbuka.
Faktor Penentu Keterbukaan Pikiran
Kepribadian
Dalam model kepribadian manusia lima faktor, keterbukaan terhadap pengalaman merupakan salah satu dari lima dimensi luas yang membentuk kepribadian manusia. Ciri kepribadian ini memiliki banyak kualitas yang sama dengan keterbukaan pikiran, seperti kesediaan untuk mempertimbangkan pengalaman dan ide baru dan terlibat dalam pemeriksaan diri.
Keahlian
Baca Juga:Ini Makna dan 7 Karakteristik Sebenarnya dari Berpikiran Terbuka, Jangan Salah Kaprah!Belajar Memercayai Orang Lain, Ini 6 Tips Buat Kamu yang Punya Trust Issue
Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat mengharapkan para ahli untuk lebih dogmatis mengenai bidang keahlian mereka. Ketika masyarakat merasa bahwa mereka lebih berpengetahuan atau terampil dalam suatu bidang dibandingkan orang lain, mereka cenderung tidak berpikiran terbuka.
Para peneliti menemukan bahwa memberikan masukan positif palsu atau negatif palsu kepada peserta tentang kinerja mereka dalam suatu tugas memengaruhi seberapa tidak ada keterbukaan pikiran yang mereka miliki dalam mempertimbangkan opini politik alternatif.
Kenyamanan Dengan Ambiguitas
Orang-orang memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda-beda ketika menghadapi ketidakpastian. Terlalu banyak ambiguitas membuat orang merasa tidak nyaman dan bahkan tertekan.
Dogmatisme terkadang merupakan upaya untuk membuat segala sesuatunya lebih sederhana dan mudah dipahami. Dengan menolak ide-ide alternatif yang mungkin menantang status quo, masyarakat dapat meminimalkan ketidakpastian dan risiko—atau setidaknya persepsi mereka terhadap risiko.
Penelitian terdahulu memang mendukung gagasan ini, dan menunjukkan bahwa orang yang berpikiran tertutup kurang mampu menoleransi ketidakkonsistenan kognitif. Namun, penelitian yang lebih baru menentang gagasan ini, dan menyarankan bahwa kebutuhan akan struktur tidak selalu berarti bahwa orang-orang memiliki keterbukaan pikiran yang baik.
Manfaat Keterbukaan Pikiran
Memiliki keterbukaan pikiran yang besar berarti menikmati beberapa manfaat yang bermanfaat dan dahsyat. Keterbukaan pikiran membantumu: