Pahami! Emosi yang Tidak Stabil Disebabkan Oleh 6 Hal Ini

Emosi yang tidak stabil
Emosi yang tidak stabil. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Ada juga beberapa bukti bahwa emosi yang tidak stabil mungkin berkorelasi dengan refleks terkejut, yang merupakan respons yang tidak disengaja terhadap suara keras. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki tingkat ketidakstabilan emosi yang tinggi mungkin secara genetik telah diatur untuk bereaksi lebih kuat terhadap rangsangan dari luar.

Bagaimana Emosi yang Tidak Stabil Mempengaruhi Perilaku

Seperti disebutkan sebelumnya, ketidakstabilan emosi dapat membantu orang bertahan hidup karena mereka cenderung lebih memperhatikan hasil atau risiko negatif. Penelitian juga menghubungkan sifat ini dengan tingkat keberhasilan akademis yang lebih tinggi.

Di sisi lain, ketidakstabilan emosi dapat berdampak negatif pada perilaku, misalnya jika kamu tidak mampu mengelola perasaan khawatir. Dalam beberapa kasus, ketidakstabilan emosi dapat berkontribusi pada perkembangan masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan.

Baca Juga:16 Contoh Ciri Kepribadian Neurotisisme, Tandai Ketidakstabilan Emosi dalam Diri Seseorang5 Efek Keterbukaan Terhadap Berbagai Aspek Kehidupan, Pahami dan Pertimbangkan untuk Meningkatkan Keterbukaanmu

Sebuah studi pada tahun 2019 menambahkan bahwa ketidakstabilan emosi adalah satu-satunya ciri kepribadian “Lima Besar” yang secara signifikan dapat memprediksi penurunan kognitif partisipan. Penurunan ini dinilai dengan melihat perilaku kesehatan seperti apakah partisipan mengambil tindakan untuk menjaga kesehatannya atau apakah mereka terlibat dalam aktivitas tersebut. penyalahgunaan zat.

Secara umum, orang-orang yang berada pada skala ketidakstabilan emosi yang tinggi bereaksi dengan cepat terhadap suatu situasi dan membutuhkan waktu lama untuk kembali ke tingkat dasar mereka. Dengan kata lain, mereka hidup dengan ketidakstabilan emosi dan sebagai akibatnya mungkin kesulitan mengatur perilaku mereka.

**AN

Referensi Verywellmind

0 Komentar