Meskipun kamu mungkin tergoda untuk berasumsi bahwa kamu dilahirkan dengan sifat yang pendek, toleransi frustrasi yang rendah tidak harus bersifat permanen. Kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk membangun toleransi frustrasi ini, yang dapat meningkatkan kualitas hidupmu.
Jadi, jika kamu mengalami kesulitan untuk meningkatkan toleransi terhadap rasa frustrasimu sendiri, atau jika hal tersebut tampaknya merupakan gejala dari masalah yang lebih besar, bicarakanlah dengan ahli kesehatan mental. Perawatan dapat berkisar dari terapi bicara dan mengatasi pikiran yang memicu rasa frustrasimu, hingga mempertimbangkan pengobatan untuk mengatasi masalah mendasar seperti depresi.
Bangun Toleransi Frustrasi
Toleransi frustrasi dapat dipelajari. Dengan latihan dan dedikasi yang konsisten, kamu dapat mengurangi intensitas rasa frustrasimu, dan kamu dapat belajar mengekspresikan perasaanmu dengan cara yang pantas secara sosial. Berikut beberapa strategi yang dapat membantumu membangun toleransi frustrasi yang lebih baik.
Terima Situasi Sulit
Baca Juga:Kenali Makna Frustrasi dan 5 Penyebabnya, Apakah Kamu Terlatih Menangani Situasi Ini?Mengatasi Kepribadian Neurotisisme, Redakan Ketidakstabilan Emosimu dengan 5 Cara
Perasaan frustrasi dipicu oleh pemikiran seperti “Hal-hal ini selalu terjadi padaku!” atau “Mengapa lalu lintas harus sangat buruk setiap hari? Ini mengerikan.”
Tanggapi pernyataan negatif yang berlebihan dengan pernyataan yang lebih realistis. Daripada memikirkan betapa tidak adilnya kemacetan lalu lintas, ingatkan dirimu, “Ada jutaan mobil di jalan setiap hari. Kemacetan lalu lintas akan terjadi.”
Saat kamu mendapati diri terus memikirkan ketidakadilan dalam hidup, pertimbangkan apakah situasi tersebut dapat kamu ubah atau apakah kamu perlu mengubah caramu meresponsnya. Jika situasinya di luar kendalimu, fokuslah pada penerimaan.
Beri Diri Kamu Pep Talk
Frustrasi bisa berasal dari keraguan atas ketidakmampuanmu dalam menoleransi tekanan. Berpikir “Aku tidak tahan mengantri” atau “Aku terlalu kewalahan untuk mencoba lagi” akan menambah rasa frustrasimu dan menurunkan tingkat toleransi frustrasi. Pikiran seperti ini juga dapat menghalangimu melakukan tugas yang mungkin menimbulkan perasaan frustrasi.
Ingatkan dirimu bahwa kamu bisa mengatasi perasaan tertekan. Baik kamu menarik napas dalam-dalam dan mencoba lagi, atau menghitung sampai 10 saat merasa kesal, bereksperimenlah dengan keterampilan mengatasi masalah yang akan membantumu mengatasi frustrasi dengan cara yang sehat dan meningkatkan toleransi frustrasi.