Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin STP mencuci tangan usai melakukan aksi bersih-bersih di Lapangan Peturen Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jumat (22/9/2023).(Radarpekalongan.id)
” Bagaimana menumbuhkan rasa empati anak-anak untuk peduli lingkungan terutama sekolah mana yang tidak melakukan kebersihan di lingkungannya juga harus dievaluasi, anak-anak ini harus dirutinkan dan dididik mengambil sampah di lingkungannya dan mengurangi sampah yang ada disekitarnya,” tegasnya.
Pelajar SMP se-Kota Pekalongan Diharapkan Miliki Tanggung Jawab
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Joko Purnomo berharap melalui aksi ini bisa memberikan kesadaran bagi pelajar SMP se-Kota Pekalongan agar memiliki rasa tanggung jawab seperti membuang sampah pada tempatnya.
Baca Juga:Ketua Tim Penggerak PKK dan Bunda PAUD Sokoduwet Dilantik, Inggit Berharap Laksanakan Amanah dengan Penuh TanggungjawabCegah Munculnya DBD, Adi Purwanto Bersama Relawannya Aktif Bersihkan Saluran Air
Selain itu, pada acara tersebut terdapat pula program ‘Tukarlah Sampahmu Dengan Telur! yakni menukar 10 gelas plastik air mineral atau 5 botol mineral ukuran sedang dan 3 botol besar masing-masing bisa ditukar dengan 3 butir telur.
” Aksi ini didukung oleh World Clean Up Day (WCD) Kota dan Kabupaten Pekalongan yang berkiprah peduli lingkungan, ada juga dari Komunitas KOBAR bentukan Kemitraan dan pegiat lingkungan lainnya yang ikut beraksi disini,” beber Joko.
Joko menyebutkan, kegiatan ini mampu memberikan kesadaran bagi murid bahwa mereka yang menghasilkan sampah harus bertanggungjawab terhadap apa yang dihasilkan. Mereka harus menempatkan sampah pada tempatnya dan memilah sampah yang dihasilkan.
“Ada bank sampah memang biasa kerjasama, ada juga di kegiatan ini berupa program tukarlah sampahmu dengan telor, murid-murid sudah membawa sampah anorganik seperti bekas botol air mineral yang bisa ditukar dengan 3 buah telur. Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa menggairahkan dan menyemangati murid-murid supaya mereka mau mengumpulkan sampah anorganik agar bisa di 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle),” pungkasnya. (dur)