WELERI – Ekstra Kurikuler Bahasa Jepang sepertinya menjadi program unggulan bagi SMA NU 03 Mualimin Weleri. Bagaimana tidak, ekskul ini terbukti membuka jalan beberapa siswa mereka untuk bekerja di Jepang.
Kepala SMA NU 03 Mualimin Weleri, Nurul Laeli S.pd mengatakan, saat sekolahnya memiliki total jumlah siswa sebanyak 246. Tahun ajaran 2022/2023 ini juga jumlah siswanya meningkat menjadi 106, dari sebelumnya hanya 80 siswa.
Untuk kegiatan ekstra kurikuler, SMA NU 03 Mualimin Weleri sebetulnya memiliki 18 ekskul. Salah satunya ekstra kurikuler Bahasa Jepang yang menjadi favorit bagi banyak siswa.
Baca Juga:Pembangunan Monumen Hoegeng Resmi DimulaiKasus Perundungan Kian Marak, Melibatkan Siswa Senior dengan Junior
“Ekskul bahasa Jepang ini bisa diikuti baik siswa kelas 10, kelas 11 maupun kelas akhir. Siapapun yang berminat belajar bahasa Jepang dan ingin bekerja di Negeri Sakura, bisa ikut ekskul satu ini,” ungkapnya, Selasa (26/9/2023).
Selain ekstra kulikuler yang memberikan akses lulususan SMA NU 03 Mualimin dapat bekerja di Jepang, lanjut Nurul, sekolahnya juga memberikan akses agar lulusan sekolahnya dapat kuliah secara gratis dengan jalur KIP (Kartu Indonesia Pintar).
“Yang mau bekerja di Jepang bisa, bahkan sdh ada 2 anak lulusan kita yang bekerja di sana. Untuk kuliah jalur KIP kita sudah MoU dengan Unwahas dan UPGRIS Semarang,” terangnya.
Nurul yang juga Ketua Bidang Kesiswaan LP Ma’arif NU Kabupaten Kendal menekankan pentingnya keberlangsungan pendidikan siswa ke jenjang perguruan tinggi. Pesan ini juga rutin disosialisasikannya ke masyarakat, sehingga harapannya anak-anak bisa melanjutkan kuliah sesuai jurusan yang diminatinya.
“Sudah ada tujuh anak yang diwisuda gratis bahkan dapat biaya bulan,” ungkap Nurul Laeli yang juga guru pengajar praktik Program Guru Penggerak (PGP) angkatan 8.
Untuk mengakselerasi kemajuan sekolah, SMK NU 03 Mualimin Weleri juga terus memperluas jejaring kerjasama dengan stakeholder lain di luar sekolah, termasuk dunia usaha. Harapannya, hal ini bisa membuka jalan bagi alumninya untuk mendapatkan pekerjaan yang berkelas.
” Ke depan kami juga akan membangun MoU dengan Renaissance Schooling yang merupakan LPK pionir di eks Karesidenan Pekalongan yang dapat mengantarkan anak didiknya bekerja di kapal pesiar Amerika dan Eropa,” tegasnya. (jun)