Sementara Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Republik Indonesia, drh Nur Saptahidayat, menjelaskan tentang peran alat-alat pertanian dalam meningkatkan efisiensi pertanian. Menurutnya, bantuan alat-alat pertanian, atau Alsintan, memiliki fungsi penting untuk mempercepat proses pertanian, menghindari waktu terbuang sia-sia selama penanaman, dan berpotensi meningkatkan masa tanam hingga 2 ½ hingga 3 kali lipat.
Adapun dalam konteks alat pengolah pakan, drh. Nur Sapta Hidayat menuturkan bagaimana alat tersebut berperan dalam mengelola bahan baku pakan ternak dari sumber daya lokal. Dia berpendapat bahwa alat-alat ini mendorong pengembangan bisnis di pedesaan dan memberikan pendapatan tambahan kepada masyarakat.
“Alat pengolah pakan ini merupakan salah satu cara untuk mengelola bahan baku yang tersedia di sekitar kita, sehingga dapat disimpan dan dijual dengan nilai tambah. Ini dapat menciptakan iklim bisnis yang berkelanjutan di pedesaan, memberikan tambahan pendapatan kepada masyarakat setempat,” katanya.
Baca Juga:Cari Bibit Tenis, Pelti Gelar Piala Bupati Berhadiah Puluhan JutaPerkuat Kebijakan Daerah, Masyarakat Diminta Melek Data Statistik
Terakhir, Ia menekankan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pertanian, khususnya dalam hal penggunaan pupuk. Menurutnya, pupuk bisa ditemukan di kandang-kandang lokal dan bisa diolah untuk distribusi ke daerah-daerah yang membutuhkan, menghilangkan kekhawatiran tentang ketersediaan pupuk di masa depan.
Usai peresmian dengan cara memotong pita, Bupati bersama Ditjen Peternakan meninjau proses pembuatan pakan ternak. (Yon)