Pemkab Kendal Berbagi Praktik Baik tentang Penanganan Stunting

penanganan stunting
PAPARAN - Kepala DP2KBP2PA Kabupaten Kendal, Albertus Hendri Setiyawan, saat menjadi narasumber Kegiatan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia (PETIK AKSI) III yang diselenggarakan BKKBN via Zoom Meeting, Senin (2/10/2023).
0 Komentar

KENDAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal berkesempatan berbagi praktik baik tentang progres penanganan stunting di wilayahnya kepada daerah-daerah lainnya di Indonesia. Selain menyampaikan progres, dalam kesempatan ini Pemkab juga menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam menurunkan stunting.

Kesempatan tersebut datang saat Pemkab Kendal ditunjuk bersama Kabupaten Solok untuk menjadi narasumber Kegiatan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia (PETIK AKSI) III yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Zoom Meeting, Senin (2/10/2023).

Kegiatan diikuti oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kendal, Kabupaten Solok, dan Kabupaten/kota lainnya Indonesia.

Baca Juga:Raih Prestasi, Juara 1 Lomba Duta Anti StuntingEra Digital, Kader IPM Didorong Tampil jadi Jurnalis Muda di Media Sosial

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal yang juga Pengurus TPPS Kendal, Albertus Hendri Setiyawan, menyampaikan, bahwa Kabupaten Kendal dan Kabupaten Solok diminta menceritakan apa yang sudah dilakukan dalam aksi penanganan stunting melalui audit stunting.

“Ini yang sudah kita laksanakan mulai dari level kecamatan untuk menampung data-data, sekaligus mensortir data stunting yang mampu diintervensi ditingkat lokal desa atau kelurahan dan kasus yang dilanjutkan ke tingkat atas,” ungkap Albertus Hendri.

Dikatakan, data-data yang dipaparkannya juga terkait terkait dengan data ibu hamil dan Baduta yang tidak bisa diatasi di level kecamatan ke bawah, sehingga diintervensi oleh stakeholder yang ada di tingkat kabupaten.

Terkait pengalaman dalam aksi penanganan stunting ini, Albertus Hendri pun menceritakan kasus stunting unik yang terjadi di Kabupaten Kendal. Salah satunya yakni kasus Baduta stunting yang ibunya mengalami keterbelakangan mental dan Baduta Stunting satu keluarga terindentifikasi penyakit TB, sehingga bagaimana mengatasi persoalan tersebut.

“Mengatasi hal tersebut, kita sampaikan bahwa TPPS Kabupaten Kendal memiliki program Ayah dan Bunda Asuh Anak Stunting dan Jogo Stunting, yang mana melalui stakholder terkait dan para tetangga bersama-sama ikut serta menjaga dan membantu dalam penanganan anak stunting di Kabupaten Kendal,” terang Kepala DP2KBP2PA Kendal.

0 Komentar