BATANG – Pertumbuhan inflasi yang belum terkendali masih dirasakan dampaknya oleh masyarakat tak mampu. Karena itu, untuk mengurangi dampaknya Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Kabupaten Batang kembali menggelar Operasi Pasar Murah, Selasa (3/10/2023), kali ini dipusatkan di halaman Kantor Kecamatan Warungasem.
Operasi pasar murah ini dilaksanakan melalui kerjasama Dispaperta dengan Bulog serta Disperindagkop dan UKM Batang. Total ada 200 paket pangan murah yang dialokasikan khusus warga kurang mampu di Kecamatan Warungasem. Tak hanya itu, Dispaperta juga melibatkan petani sayuran lokal untuk bisa berjualan langsung di lokasi.
Adapun tiap paket berisi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), minyak goreng dan gula pasir seharga Rp80 ribu. Beras SPHP yang dijual di Operasi Pasar Murah seharga Rp52 ribu, sedang di pasar Rp54 ribu tiap 5 kilogram. Sedangkan beras medium dari Gapoktan dijual Rp12 ribu, dan Rp13 ribu per kilogram di pasaran.
Baca Juga:Meski Inden, Suzuki Jimny Masih jadi FavoritSukses Juara 1 MTQ dan juara 3 Tilawah Tingkat Kecamatan
Dikatakan Kepala bidang Ketahanan Pangan Dispaperta Batang, Dewi Wuryanti, bahwa kegiatan ini memang sengaja menghadirkan para petani sayur dengan diberikan kesempatan menjual langsung ke konsumen. Sayuran yang dijual lebih murah dibanding di pasar.
“Mereka sedang memasuki masa panen, sehingga bisa langsung terjual. Otomatis perekonomian petani ikut terangkat,” katanya, saat memantau Operasi Pasar Murah, di halaman Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Selasa (3/10/2023).
Salah satu petani sayur dari Kecamatan Bawang, Faurul mengatakan, Seluruhnya harga sayuran di bawah pasar. Bawang merah hanya Rp15 ribu, cabai merah keriting Rp25 ribu, tomat Rp5 ribu. Semuanya lebih murah Rp2 ribu sampai Rp3 ribu dibandingkan di pasar.
“Sayuran yang dijual seperti kangkung, caisin dan lainnya hanya Rp2 ribu sampai Rp3 ribu per ikatnya. Saat ini masyarakat lebih membutuhkan harga pangan yang lebih terjangkau,” jelasnya.
Tak hanya beras dan minyak, namun harga telur pun tak kalah murah, warga cukup merogoh kocek Rp23 ribu, dibandingkan harga di pasar Rp25 ribu per kilogramnya.