KAJEN – Musim kemarau panjang diperparah dampak el nino pada tahun 2023 ini dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan. Tak sekadar lahan pertanian mengering, sumur-sumur warga dan sumber air bersih lainnya banyak yang mengering.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pekalongan hingga Senin (2/10/2023), sedikitnya ada 27 desa yang mengalami kekeringan. Dengan jumlah jiwa terdampak mencapai 26.414 jiwa.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo, mengatakan, jumlah desa yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2023 ini meluas. BPBD memprediksi akan ada 13 desa yang krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini. Namun hingga kemarin, sudah ada 27 desa yang mengalami kekeringan.
Baca Juga:BPN Kabupaten Pekalongan Terapkan Sertifikat Tanah ElektronikPersekap Pekalongan Siap Ikuti Liga 3 Jawa Tengah, Prioritaskan Pemain Lokal
“Jumlah desa terdampak kekeringan ada 27 desa di delapan kecamatan. Dengan jumlah total warga terdampak mencapai 7.605 kepala keluarga atau 26.414 jiwa,” terang Budi Raharjo.
Disebutkan, sejak 6 Agustus hingga 2 Oktober, BPBD Kabupaten Pekalongan telah melakukan dropping air bersih sebanyak 728.000 liter air bersih, atau 176 tangki. Distribusi air bersih dilakukan sejak pagi hari hingga malam hari. Tak hanya di daerah tengah, namun juga hingga ke daerah pegunungan.
Ia merinci puluhan desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau tahun 2023 ini, yakni, Dukuh Utomo, Desa Gutomo, Kecamatan Karanganyar, jumlah terdampak 186 KK/346 jiwa. Dukuh Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan Kajen, jumlah terdampak 370 KK/1.484 jiwa, dan Dusun Sumurbandung, Desa Gejlig, Kecamatan Kajen, jumlah terdampak 109 KK/ 333 jiwa.
Desa kekeringan lainnya, Dukuh Kedungkebo Lor, Kedungkebo Kidul, Pejaten, Kedungmiri di Desa Kedungkebo, Kecamatan Karangdadap, jumlah terdampak 287 KK/997 jiwa.Dukuh Depok, Kaligawe, Ngasem di Desa Kaligawe, Kecamatan Karangdadap, ada 861 jiwa terdampak.
Dusun Dlimas dan Siberuk di Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran, dengan jumlah terdampak 115 KK/460 jiwa. Selanjutnya, Desa Sastrodirjan, Kecamatan Wonopringgo, dengan jumlah terdampak 650 KK/1950 jiwa.
Desa lainnya, Desa Tanjungsari, Kecamatan Kajen, ada 711 jiwa kekeringan, Desa Jetakidul, Kecamatan Wonopringgo (1190 jiwa), Desa Limbangan, Kecamatan Karanganyar (1719 jiwa), dan Desa Pododadi, Kecamatan Karanganyar (970 jiwa).
Desa Legokalong, Kecamatan Karanganyar, jumlah terdampak 812 KK/2706 jiwa, Desa Sidomukti, Kecamatan Karanganyar (1485 jiwa), Desa Sukosari, Kecamatan Karanganyar (1109 jiwa), dan Desa Wonosari, Kecamatan Karanganyar (374 jiwa).