2 Bulan, Terjadi Puluhan Insiden Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran Hutan dan Lahan
RAWAN - Salah satu insiden karhutla yang terjadi di wilayah Gringsing beberapa waktu lalu. Selama musim kemarau panjang ini, risiko kebakaran terus mengalami peningkatan.
0 Komentar

BATANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang mengimbau masyarakat untuk terus mewaspadai risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau panjang kali ini. Terlebih, selama musim panas ekstrem ini, setidaknya puluhan peristiwa kebakaran terjadi di Kabupaten Batang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Ulul Azmi mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dengan kondisi kering saat ini.

“Mencegah hal-hal (yang berdampak pada kebakaran, Red.), seperti membuang puntung rokok (sembarangan, Red.), sengaja bakar lahan, dan hal-hal lain yang bersifat menyadarkan masyarakat. Kami larang itu,” ujarnya, Jum’at (6/10/2023).

Baca Juga:Seleksi PPPK Tahun 2023 Formasi Khusus, Tak Ada Passing Grade untuk HonorerGempuran Toko Modern Berjejaring, DPRD Kabupaten Pekalongan Susun Raperda Pasar Rakyat

Ia mengatakan, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, puluhan insiden kebakaran hutan dan lahan, hingga pemukiman terjadi di wilayah Kabupaten Batang.

“Adanya insden kebakaran itu, kami sudah jalin koordinasi bersama TNI Polri dengan menggalakan patroli. Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar, di wilayah Batang,” katanya.

Adapun, dikatakan Ulul, bahwa sejauh ini pihaknya belum dapat menghitung berapa luasan hutan dan lahan yang terbakar akibat kekeringan kali ini.

“Data masih kami rekap. Namun kami sosialisasikan upaya antisipasi agar ada imbauan melalui desa terkait dampak kebakaran dan langkah-langkah konstruktif kami,” katanya.

Ditambahkan dia, bahwa laporan insiden kebakaran lahan dan hutan dalam kurun waktu sepekan pasti ada walaupun skala kecil.

“Dugaan kami, penyebab utama kebakaran lahan dan hutan ialah puntung rokok, angin kencang, serta daun kering. Oleh karena itu, kami bangun instrumen untuk mengantisipasi agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas,” tandasnya. (fel)

0 Komentar