Produk teh dari Pabrik Teh Semugih di ekspor ke berbagai negara, seperti: Belanda, Rusia, Inggris, Iran, Irak, Amerika Serikat, India, Malaysia, Australia, dan Jerman. Menurut keterangan Bu Yuli selaku narasumber dalam wawancara, dampak positif dari beroperasinya pabrik teh dan pariwisata perkebunan teh di Semugih adalah karyawan yang bekerja di perkebunan teh Semugih berasal dari warga sekitar dan banyak orang yang berjualan di sekitar karena ramainya pengunjung. Untuk mayoritas pengunjung café adalah orang dewasa, pengunjung aula berasal dari instansi, dan camping adalah pelajar dari luar daerah.
Di perkebunan teh Semugih tersedia café, bumi perkemahan, wisma yang disewakan, pusat oleh-oleh yang menjual produk dari perkebunan teh Semugih dan produk lain yang bernaung di bawah PT Perkebunan Nusantara IX, gazebo, mushola, dan lapangan tenis. Pengunjung dapat melihat pengolahan teh secara langsung. Untuk harga tiket masuk 5.000 per orang.
“Pada sektor pariwisata tahun ini dari Januari-Agustus 2023 untuk pendapatan kotor sebesar 400.981.000, dan untuk pendapatan tahun kemarin dari Januari-Desember 2022 sebesar 905.000.000. Pendapatan dari sektor agrowisata juga dikelola oleh manajemen PTPN IX yang berpusat Kantor Direksi Semarang,” kata Yuli.(*)