KOTA – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) setempat akan me-luncurkan program ‘One Day One Egg’ tingkat kota.
Program One Day One Egg, atau satu hari satu telur, ini sebagai salah satu bentuk intervensi dalam rangka penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia, khususnya di Kota Pekalongan.
Kepala Dinsos-P2KB Yos Rosyidi, melalui Kepala Bidang P2KB Indria Susanti, mengungkapkan secara komitmen, pelaksanaan program One Day One Egg ini akan melibatkan seluruh OPD dan pembina kelurahan sebagai penanggung jawab terhadap binaan kelurahan masing-masing.
Baca Juga:Air di 347 Bendungan TurunPasar Banjarsari kini Mulai Dibangun Kembali
Bentuknya, yakni memberikan donasi telur kepada baduta (balita di bawah usia dua tahun) yang terindikasi atau berisiko mengalami stunting, ataupun kepada ibu hamil atau ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi stunting.
“Setiap OPD akan bertanggung jawab atas satu kelurahan binaan, karena jumlah OPD ini ada 27 sama dengan jumlah kelurahan di kota Pekalongan. Donasi telur ini akan disalurkan setiap hari Jumat,” katanya, kemarin.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, pada bulan Juli 2023 ada sekitar 300 an baduta risiko stunting dan 1500 an balita. Dengan adanya sinergi gotong royong antar lembaga, harapannya percepatan penurunan stunting bisa cepat dan tepat sasaran.
Peluncuran program donasi telur ini juga menjadi tindak lanjut dari komitmen ASN sebagai wujud aksi nyata program penurunan angka stunting pada September lalu oleh Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo dan ditirukan oleh perwakilan ASN seperti Camat Pekalongan Barat, Lurah Pasirkratonkramat, Kepala Dinsos-P2KB, Kepala Disparbudpora serta beberapa ASN lainnya. (way)