ASN Pemkot bergerak cepat dengan mengoptimalkan langkah konvergensi lintas program dan lintas sektor dalam menangani stunting.(Radarpekalongan.id)
“Berdasarkan data SSGI, pada Tahun 2022 lalu, Kota Pekalongan berada di posisi 23,1% atau lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 21,6%. Namun, menurut data E-PPGBM, di tahun 2021 sebesar 7,8%, tahun 2022 sebesar 6,8% atau mengalami penurunan stunting di Kota Pekalongan,” terangnya.
Lanjut Yos, sejumlah upaya terus dilakukan Pemkot Pekalongan berkolaborasi dengan stakeholder terkait lainnya, diantaranya membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai tingkat kota sampai tingkat kelurahan, tim pendamping keluarga sebanyak 236 tim, masing-masing tim ada 3 orang dengan total anggota 780 orang, terdiri dari kader kesehatan, penyuluh KB, dan TP PKK untuk mendampingi sasaran resiko stunting yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan baduta.
Baca Juga:55 Ponpes Meriahkan Pesantren Expo se-Eks Karesidenan Pekalongan di UIN Gus DurDPC PPP Kota Pekalongan Targetkan Raih Minimal 7 Kursi pada Pemilu 2024
Selain itu, sejak Tahun 2022, Pemkot Pekalongan sudah menginisiasi program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di tiap kelurahan. Bantuan diberikan dalam bentuk uang untuk Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) dan makanan bergizi bagi ibu hamil, balita stunting atau pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MPASI) bagi baduta.
Pemkot juga memfasilitasi kendaraan dinas bagi para penyuluh KB untuk mempermudah dalam pemberian layanan kepada akseptor KB dan pencegahan stunting di Kota Pekalongan.
“Alhamdulillah ada peningkatan status gizi secara drastis mulai dari tinggi badan dan berat badan yang semakin hari kian bertambah. Selain itu, Kota Pekalongan sudah menginisiasi Program One Day One Egg yaitu donasi dari para ASN untuk memberikan 1 Hari 1 Telur terhadap penanganan anak baduta stunting yang sudah dideklarasikan dan dilaunching pada Jumat, 13 Oktober 2023,” tuturnya.
Salah satu kecamatan di Kota Pekalongan yang dinilai baik dan telah aktif menjalankan sejumlah penanganan stunting di Kota Pekalongan dengan bersinergi bersama adalah Kecamatan Pekalongan Timur.
Camat Pekalongan Timur, Darminto membeberkan upaya penanganan stunting di Kecamatan Pekalongan Timur diawali dengan pemberian makanan tambahan. Sebelum kecamatan-kecamatan lain menjalankan program pencegahan stunting, di wilayah ini sudah lebih dulu aktif melakukan upaya penanganan stunting dengan didukung dari para pelaku CSR setempat selaku donatur.