KENDAL – Semangat Hari Santri Nasional (HSN) yang bertolak dari peristiwa dikeluarkannya resolusi jihad Santri oleh Syaikh Hasyim Asy’ari untuk melawan penjajah, perlu terus digaungkan sesuai dengan semangat kekinian. Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki mengatakan, jihad santri hari ini adalah melawan kebodohan dan ketertinggalan.
Pesan ini disampaikan Wabup saat membuka kegiatan Halaqoh Pondok Pesantren dalam rangka peringatan HSN tahun 2023 di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Rabu (18/10/2023). Sesuai tema HSN tahun ini, Wabup mengajak para pengasuh pondok pesantren serta para santri untuk terus berjuang membangun kejayaan negeri melalui semangat jihad intelektual di era digital ini.
“Maka, makna jihad tidak selalu identik dengan berperang angkat senjata. Tetapi Jihad santri sekarang ini, adalah bersungguh-sungguh berjuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan, dan tetap semangat dalam meningkatkan kualitas SDM masing-masing,” tutur Wakil Bupati Kendal.
Baca Juga:2 Pembobol Kantor Aqiqah DitangkapTPID Gelar Gerakan Pangan Murah
Dikatakan Wabup, pondok pesantren telah hadir sejak ratusan tahun lalu di berbagai belahan nusantara. Perannya pun sangat strategis bagi bangsa, yakni penguatan pondasi ilmu dan nilai agama guna mewujudkan generasi yang kuat beragama sehingga bisa mewarnai dinamika masyarakat dan bangsanya.
“Maka harapannya, pondok pesantren bisa terus melahirkan insan-insan yang beraqidah lurus dan kuat, beradab luhur, kompeten, serta berintegritas tinggi sehingga memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,” terang Basuki.
Dia juga berharap kegiatan halaqoh ini mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia pesantren maupun secara umum umat Islam di Kabupaten Kendal. “Terlebih, halaqoh ini menjadi ruang sharing ilmu, berdialog, guna mendapatkan solusi-solusi terbaik untuk menjaga kerukunan umat Islam, menjaga keamanan dan mewujudkan SDM unggul, berkualitas dan religius sesuai visi Kabupaten Kendal saat ini,” ujar Wabup menyampaikan harapannya.
Secara khusus, Wabup Basuki juga berpesan agar para pengasuh pesantren tetap menjaga niat dan semangat dalam mensyiarkan Islam sesuai pedoman Al-Qur’an dan hadits. “Mari kita saling menjaga keharmonisan dan tidak mudah terprovokasi terhadap fanatisme sempit yang dapat menimbulkan perpecahan,” pungkasnya.