TALUN – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, menggelar Pelatihan Budidaya Alpukat di MTs Muhammadiyah Darussalam Talun, Selasa (24/10/2023). Dalam kegiatan itu MPM menghadirkan langsung Direktur Pusbikat Semarang, Agus Riyadi.
Ketua MPM Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, Islah Milono menyampaikan bahwa tujuan diadakan kegiatan pelatihan ini untuk pemberdayaan masyarakat warga muhammadiyah di bidang pertanian terutama di budidaya alpukat. Kemudian ini juga tindak lanjut dari 70 bibit yang sudah dilakukan penanaman pada tahun lalu di 2 PCM yakni di PCM Talun dan PCM Kajen.
“Kita sudah pesan 50 bibit lagi dan akan mendirikan rumah alpukat, pusat bibit alpukat nanti akan dikelola MPM Muhammadiyah dan siapapun warga masyarakat yang butuh dan siap bekerjasama bisa kita fasilitasi,” ujarnya.
Baca Juga:Daftar Gratis Ongkir Blangkon Jateng, QQ Rose Catering Kini Rangkul Puluhan Bakul JajanKenakalan Remaja dan Laka Lantas Pelajar jadi Sorotan
Peserta pelatihan sendiri sebenarnya difokuskan ke PCM Muhammadiyah se Kabupaten Pekalongan, tetapi ada juga dari luar daerah yakni dari Kendal, Pemalang dan Kota Pekalongan. “Target awal peserta yakni 50, ini malah lebih yakni 80 peserta, alhamdulillah ini mendapat sambutan yang baik,” tuturnya.
MPM Muhammadiyah sendiri dalam pengembangan di bidang pertanian sendiri tidak hanya menggarap budidaya alpukat saja. Namun khusus untuk budidaya alpukat sudah ada komunikasi dengan pihak Pusbikat. Prospek dari alpukatnya juga relatif bagus yang banyak dibutuhkan seperti untuk kosmetik, obat-obatan dan masih banyak lagi.
Sementara itu, Direktur Pusbikat Semarang Agus Riyadi menjelaskan bahwa alpukat ini merupakan tanaman yang bisa dibudidayakan diberbagai tempat dari Mdpl rendah sampai tinggi dengan catatan butuh air tetapi jangan terlalu banyak air.
Kemudian peluang pasarnya juga sangat tinggi, misal budidaya penanaman disekitar pekarangan rumah juga bisa, perkebunan juga bisa. “Mengawali sebuah usaha tidak harus dari ratusan atau ribuan, dari 1 pohon pun bisa dilakukan. Ibarat kata seribu langkah diawali dengan langkah pertama,” ucapnya.
Peluang pasarnya bagaimana, alpukat ini bukan buah baru dan bisa dikonsumsi dari rakyat jelata sampai kalangan istana. Sehingga masalah pasar itu aman karena selain untuk konsumsi juga untuk yang lain. Agus menyampaikan kepada peserta terkait jenis, lahan yang cocok, tata cara budidaya sampai pemasaran.