BATANG – Danrem 071/Wijayakusuma Purwokerto, Kolonel CZi Muhammad Andhy Kusuma memuji kualitas beras Protangguh, produk pertanian yang selama ini dikembangkan oleh Kodim 0736/Batang.
Hal itu disampaikan Kolonel CZi Muhammad Andhy Kusuma dalam kunjungan kerjanya di Makodim 0736/Batang bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Diah Andhy Kusuma, belum lama ini.
Kolonel CZi Muhammad Andhy Kusuma menyampaikan, bahwa beras atau padi Protangguh ini merupakan hasil kerja sama antara Korem 071/Wijayakusuma dengan Universitas Jenderal Soedirman.
Baca Juga:Perpustakaan Turut Ramaikan Expo Kemandirian PesantrenManajemen ASN Batang Terbaik Kelima Nasional
“Beras atau padi Protangguh ini mampu menangani permasalahan stunting yang rawan dialami anak kekurangan gizi sejak dalam kandungan. Dan saya mengapresiasi kepada Kodim 0736/Batang yang telah sukses mengembangkannya di Batang,” katanya.
Disampaikan juga oleh Kolonel CZi Muhammad Andhy Kusuma bahwa produk padi yang memiliki protein tinggi ini memiliki rasa yang sama seperti beras pada umumnya. Akan tetapi nasi dari beras Protangguh memiliki tekstur lebih pulen.
Ia mengakui, bibit padi Protangguh masih diproduksi secara terbatas. Maka, kata dia, selagi menunggu pendistribusiannya, bibit Protangguh yang ada dapat digunakan selama tujuh kali.
“Hasil dari panen kita sisihkan untuk bibit tanam. Saat musim hujan tiba, kembali akan digelar penanaman serentak di 9 Kodim,” jelasnya.
Ia mengapresiasi karena penanaman bibit beras Protangguh di Kodim Batang, Banyumas dan Brebes telah berhasil. Namun tidak bisa ditampik pula, bahwa di wilayah Banjarnegara dan Pemalang mengalami gagal panen karena alasan lahan yang kurang baik.
Sementara itu, Dandim Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman mengatakan, kualitas rasa dari beras Protangguh tidak kalah dengan beras lain. Sejak dalam masa pengolahan hingga panen, padi Protangguh memang dikhususkan bagi anak-anak yang terindikasi stunting.
“Pasca panen kemarin, beras Protangguh langsung didistribusikan ke anak-anak yang penderita stunting yang ada di 15 kecamatan,” ujar dia. (fel)