“Jika hujan deras lebih baik menepi dulu. Baik yang akan menuju ke Petungkriyono atau yang akan turun ke bawah lebih baik menunggu hujan reda baru melanjutkan perjalanan. Jangan paksakan menerabas hujan karena rawan pohon roboh, longsor, dan jalanan juga licin,” pesan Camat Hadi.
Enda Suci, salah satu guru di SMAN Petungkriyono mengaku terjebak truk terguling yang melintang di tengah jalan. Ia terpaksa menuntun sepeda motornya di pinggiran jalan agar bisa meneruskan perjalanannya menuju ke Petungkriyono. “Untuk mobil tadi pas saya melintas belum bisa lewat,” kata dia.
Kapolsek Petungkriyono Iptu Eko Widiyanto, Rabu siang, mengatakan, kecelakaan tunggal truk angkut pupuk ini terjadi pada hari Rabu dini hari, sekira pukul 03.00 WIB. Truk terguling saat melintasi Jalan Raya Doro – Petungkriyono, tepatnya di Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono.
Baca Juga:Danrem Puji Beras Protangguh Kodim BatangPerpustakaan Turut Ramaikan Expo Kemandirian Pesantren
“Truk dari arah Kecamatan Doro akan menuju ke Dieng, Banjarnegara, dengan melewati jalur Kecamatan Petungkriyono. Sesampainya di TKP yang merupakan jalan menanjak truk terguling dan muatan yang berupa pupuk tumpah ke jalanan,” kata dia.
Disebutkan, pada pukul 09.00 WIB, truk dapat dievakuasi oleh warga, Akper, pihak kecamatan, Koramil dan anggota Polsek Petungkriyono. Dalam kecelakaan tunggal itu, tidak terdapat korban jiwa. “Kecelakaan ini dimungkinkan karena sopir truk tidak menguasai medan jalan,” kata dia.
Pasalnya, sopir truk tersebut melintasi jalur Petungkriyono karena mengikuti google map. Padahal, jalur Petungkriyono sempit. Banyak tanjakan dan turunan cukup ekstrem. “Untuk saat ini jalan sudah dapat dilewati kendaraan, baik roda empat maupun roda dua,” ungkapnya.(had)