KAJEN – Meski proses pembangunan masih terus berlanjut, namun untuk memajukan daerah ternyata Pekerjaan Rumah (PR) Kabupaten Pekalongan masih banyak. Untuk itu Pemerintah Daerah harus pandai dalam mencari anggaran dari luar.
Demikian dikemukakan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq usai membuka acara ”Rembug Ekonomi tentang strategi percepatan Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Pekalongan” di aula Setda setempat, Rabu (1/11).
Diungkapkan Bupati, pekerjaan pembangunan infrastruktur terutama jalan masih banyak, khususnya jalan di sejumlah desa yang kondisinya rusak dan membutuhkan bantuan. Untuk menyelesaikan pekerjaam tersebut, pemerintah membutuhkan anggaran besar yang tak bisa ditutup jika menggunakan APBD.
Baca Juga:Patroli Gabungan Siap Diintensifkan di Jam RawanMukhroji Dilantik jadi Kades Kalipancur
”Agar bisa mengerjakan semua PR tersebut, maka kami harus pandai pandai mencari anggaran di luar dari APBD, seperti dari pemerintah provinsi, pusat dan lainnya,”terang Bupati.
Fadia menegaskan bahwa kerusakan sejumlah ruas jalan yang ada di wilayah kerjanya bukanlah pada eranya menjadi Bupati Pekalongan. Namun kerusakan jalan tersebut terjadi sejak dahulu atau sebelum dia dan Riswadi memimpin Kota Santri.
Meski begitu, sebagai Bupati dirinya tetap peduli dan melakukan perbaikan di sejumlah jalan yang rusak. Dia sangat bersyukur lantaran semenjak menjadi kepala daerah sangat dekat dengan pemerintah Provinsi Jateng dan pusat.
Jalinan konektifitas selama ini dengan pemerintahan di atasnya sangat bagus sehingga ketika punya ”hajatan” yang harus dikerjakan, cukup dipermudah ketika meminta bantuan anggarannya.
”Semoga hubungan ini akan terus terjalin sampai beberapa tahun ke depan sehingga masyarakat Kaupaten Pekalongan menjadi lebih sejahtera,” katanya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kaupaten Pekalongan, M Yulian Akbar menjelaskan, rembug ekonomi ini untuk melatar belakangi pembuatan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025 -2025. Hal ini sebagai salah satu langkah menciptakan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang sejahtera, adil dan merata. Selama ini, sekitar 25 tahun terakhir tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pekalongan angkanya meratas atau tidak ada perkembagan yang signifikan.
Dengan adanya acara rembug ekonomi, maka ke depan perkembangan pertumbuhan ekonomominya tidak signifikan atau harus baik kelas.