KOTA – Patung Jenderal Hoegeng sudah berdiri di halaman Stadion Hoegeng Kota Pekalongan pada Rabu (1/11/2023). Hal ini sekaligus menandai bahwa progres pembangunan Monumen Hoegeng di lokasi tersebut sudah mencapai lebih dari 90%.
Patung Hoegeng terbuat dari tembaga itu memiliki tinggi 9 meter. Patung ini sudah berdiri di tumpuan setinggi 4 meter. Sedangkan tinggi tumpuan ke lantai adalah 1 meter. Sehingga secara total, tinggi patung Jenderal Hoegeng adalah 14 meter.
Di bawah patung Jenderal Hoegeng ini ada tulisan yang terpampang jelas, yang merupakan motto dari Jenderal Hoegeng: “Baik jadi orang penting, tapi lebih penting jadi orang baik.”
Baca Juga:Petani Tewas TerbakarBPS Tunjuk Kelurahan Degayu sebagai Desa Cantik
Arsitek Monumen Hoegeng, Nur Hadiman, mengatakan Patung Hoegeng yang dibuat setinggi 14 meter itu punya makna tersendiri. “Itu menunjukkan tanggal kelahiran Jenderal Hoegeng yakni 14 Oktober dan wafat tanggal 14 Juli,” kata Hadiman, Rabu (1/11/2023).
Hadiman mengungkapkan bahwa saat ini progres pembangunan Monumen Hoegeng di halaman depan Stadion Hoegeng Kota Pekalongan sudah memasuki tahap finishing.
“Ini tinggal finishing, nanti dicat lagi. Kekurangannya tinggal pemadatan pengaspalan sekitar patung. Tinggal sedikit-sedikit saja kurangnya. Untuk permukaannya batu andesitnya nanti akan kita coating biar lebih bagus lagi. Mungkin total sudah sekitar 90 persenan,” imbuh Hadiman.
Monumen Hoegeng yang berada di kompleks Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan ini rencananya akan diresmikan oleh Kapolri pada 10 November mendatang.
Peletakan batu pertama pembangunan Monumen Hoegeng ini secara resmi telah dilaksanakan pada 26 September 2023 oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, bersama Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya, perwakilan forkopimda, ulama, FKUB, dan dari unsur pengusaha.
Monumen berupa patung sosok Kapolri ke-5, Jenderal Hoegeng Iman Santoso, ini dibangun tepat di Pintu Utama Stadion Hoegeng Kota Pekalongan.
Kapolda Ahmad Luthfi menyebutkan bahwa pembangunan monumen ini dapat menjadi ‘tetenger’ atau pengingat tidak hanya bagi Polri, tetapi juga bagi masyarakat Pekalongan dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Baca Juga:Wawalkot Minta DLH Awasi Pembuangan Limbah ke Kali BangerSudah 5 Bulan Desa Candi Kekeringan
Jenderal Hoegeng merupakan Kapolri yang lahir di Kota Pekalongan pada 14 Oktober 1921. Kapolri ke-5 tersebut dikenal sebagai sosok polisi jujur, sangat melegenda, dan sangat menginspirasi sehingga keteladanannya bisa dicontoh oleh para generasi penerus bangsa.