KAJEN – Untuk menekan penerbangan balon liar yang biasanya marak di bulan syawal, Perum LPPNPI atau Air Nav Indonesia bersama Pemkab Pekalongan mengukuhkan Komunitas Balon Kabupaten Pekalongan.
Pengukuhan Komunitas Balon Kabupaten Pekalongan dilaksanakan di obyek wisata Kali Paingan, Kabupaten Pekalongan, Minggu (5/11/2023). Sebelum pengukuhan, selama dua hari komunitas ini mendapatkan pelatihan pembuatan balon motif, management event organizer, dan pelatihan digital marketing. Pelatihan dan pengukuhan ini merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Perum LPPNPI.
Junior Manager Perencanaan dan Evaluasi TJSL Air Nav Indonesia, Mario Hendrawan, usai pengukuhan, mengatakan, dengan dibentuknya komunitas balon di Kabupaten Pekalongan bisa menjadi media komunikasi dan edukasi terhadap bahayanya balon udara yang diterbangkan secara liar.
Baca Juga:Pemkab-Undip Angkat Potensi TumbrepSeri Oppo A98 5G Ada Cashback
“Dengan komunikasi ini mereka bisa berkomunikasi antar pecinta balon, menyalurkan ide-ide kreatif dengan adanya event-event nantinya yang ada di Kabupaten Pekalongan. Komunitas seperti ini sebelumnya sudah ada di Kota Pekalongan,” kata dia.
Disinggung potensi balon liar di Pekalongan, ia menyebutkan berdasarkan informasi dari tahun 2018 hingga tahun 2023 ini, dengan adanya sosialisasi dan pendekatan dari Pemkab dan Pemkot Pekalongan komplain adanya balon-balon udara dilepas liar yang membahayakan penerbangan terus menurun.
“Dari tahun ke tahun dilakukan pencegahan dan edukasi akhirnya di tahun 2023 pas syawalan kemarin turun cukup signifikan, sehingga ada 20 atau 30 laporan. Harapannya sih di tahun 2024 akan terus menurun dan tidak ada lagi balon liar,” ujar dia.
Sementara itu, Asisten 2 Setda Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro mengatakan, Pemkab Pekalongan akan tetap melestarikan budaya menerbangkan balon saat syawan, namun dengan memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan keamanannya.
“Sehingga harapan kami di Kabupaten Pekalongan yang selama ini menjadi sorotan dan cukup menonjol di AirNav maupun maskapai penerbangan ini bisa ditekan, bahkan sampai hilang nantinya, tetapi balon sendiri sebagai unsur budaya tidak hilang. Nah ini dengan balon tambat salah satunya itu bisa menekan balon yang diterbangkan secara liar,” kata Wahyu.
Dengan adanya pengukuhan komunitas balon ini pemkab akan melihat programnya seperti apa. Program-program itu akan dikolaborasikan dengan Dinas Pariwisata. Sehingga balon tambat juga akan menjadi daya tarik pariwisata di Kabupaten Pekalongan saat syawalan nanti.