Proyek Pembangunan Alun-alun Kajen Terlambat 9,697%

Proyek Pembangunan Alun-alun
BERJALAN - Pembangunan Alun Alun Kajen tahap dua saat ini masih berjalan dengan progres 56 persen di minggu ke 14.
0 Komentar

KAJEN – Progres proyek pembangunan Alun-Alun Kajen tahap 2 saat ini terjadi deviasi (keterlambatan, red) 9,697 persen. Berdasarkan rencana, proyek yang masuk minggu ke 14 dari 17 minggu ini mestinya mencapai 66,444 persen. Namun saat ini proyek mencapai 56,747 persen.

Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Tata Ruang pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Taru Kabupaten Pekalongan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Abdul Ghony, Senin (6/11/2023).

“Untuk progres penataan Alun Alun Kajen tahap 2 sudah memasuki pada minggu ke 14 dari 17 minggu. Progres sampai dengan tanggal 5 November 2023, rencana adalah 66,444 persen, sedangkan realisasi 56,747 persen, jadi mengalami deviasi – 9,697 persen, “terangnya.

Baca Juga:Awas! Bahaya Penyalahgunaan GadgetTawaran Cluster Modern Harga Subsidi

Sekadar untuk diketahui, pembangunan Alun-alun Kajen tahap 2 Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengalokasikan anggaran Rp 4,7 Miliar yang dikonsentrasikan pada bagian Selatan dan Timur alun-alun. Tercatat anggaran senilai Rp 4.762.227.000 masuk dalam anggaran penetapan Pemkab Pekalongan 2023 ini.

Dari jumlah anggaran itu, pekerjaan yang dikerjakan seperti akses jalan taman bunga, grassblock, playground, rumah panel. Kemudian furniture taman, elektrikal, penanaman taman bunga, jaringan air bersih penyiraman, drainase lapangan sisi timur, tower air, lapangan futsal, jalan akses ke lapangan futsal.

Diterangkan Abdul Ghony, sesuai kontrak pekerjaan rehabilitasi Alun Alun Kajen tahap 2 sampai november 2023 bulan ini. “Sesuai foto tanggal 27 November 2023,” katanya.

Diakui Abdul Ghony, progres proyek ini sesuai hasil opname minggu 14 mengalami deviasi (Deviasi adalah suatu ukuran untuk melihat seberapa jauh kinerja proyek saat ini dari rencana awal yang telah dibuat, red) karena adanya pemilihan bahan yang harus sesuai spesifikasi.

“Pemilihan bahan yang harus sesuai spesifikasi misal besi galvanis harus sesuai diameter dan tebalnya. Kemudian harus ada pengujian laboratorium seperti lab pemadatan, material besi dan tanah subur untuk tanaman,”imbuhnya. (Yon)

0 Komentar