Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan, bantuan sumur bor merupakan bagian dari kegiatan bakti sosial Polri untuk negeri. Diharapkan dengan program ini, Polri sebagai representasi negara bisa hadir di tengah masyarakat.
“Pada pagi hari ini kita melaksanakan kegiatan akselerasi dalam rangka trust building masyarakat. Polri yang merupakan representasi negara hadir di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai bentuk kegiatan. Diantaranya adalah bakti kesehatan dan bakti sosial,” kata Kapolda Jateng.
Kapolda menyampaikan, akselerasi itu dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama dipusatkan kegiatannya di Kendal. Hampir ada 27 sumur bor. “Hari ini juga sama zoom dengan seluruh Kapolres. 25 sumur di masing-masing kabupaten/kota, 35 pompa kemudian tandon air. Ini semua kita laksanakan secara serentak,” katanya.
Baca Juga:Indogallery Exhibition Pameran Otomotif, Promo Akhir TahunSahkan Unit Layanan Terapi Khusus
Kapolda Jateng menyampaikan terima kasih kepada seluruh Kapolres di jajarannya atas pembangunan sumur bor. “Semoga kegiatan ini menjadi amalan dinas bagi rekan-rekan semua untuk masyarakat kita,” harap dia.
Ahmad Luthfi meminta masyarakat untuk merawat keberlangsungan sumur bor agar dapat terus bermanfaat bagi masyarakat. “Ini hanyalah setitik kebaikan dari Polri yang sekiranya bisa menggetarkan masyarakat bahwa Polri ada,” ungkapnya.
Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi menyampaikan, sesuai data BPBD Kabupaten Pekalongan, ada lima kecamatan yang mengalami kekeringan cukup parah atau zona merah. Dari lima kecamatan itu, Polres Pekalongan telah membuat sumur bor di tiga tempat. Yakni di Desa Kalijoyo Kecamatan Kajen, Desa Legokalong Kecamatan Karanganyar dan Desa Sastrodirjan Kecamatan Wonopringgo.
“Untuk di Kecamatan Karanganyar sendiri terdapat lima belas desa. Dari lima belas, ada sembilan desa yang terdampak cukup parah. Kita baru bisa berbuat untuk membuat sumur bor di satu desa yaitu Dukuh Padureko, Desa Legokalong. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan memberi manfaat untuk masyarakat,” ujar Kapolres Pekalongan.
Dikatakan, sebelum ada sumur bor itu warga hanya bisa menerima bantuan air bersih dari BPBD dan PDAM. “Waktu parah seminggu dua kali. Ini karena sudah beberapa kali turun hujan, seminggu hanya satu kali. Sumur bor ini bisa diambil airnya 24 jam,” kata dia.