KAJEN – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Kholid, mengajak kepada ratusan Bunda PAUD se Kabupaten Pekalongan untuk bersama-sama mencegah tindak kekerasan anak atau Bullying di sekolah.
Hal itu disampaikan saat Sosialisasi Peran Bunda PAUD dalam Pencegahan Bullyng pada Satuan Pendidikan PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan di Rumah Dinas Bupati Pekalongan, Kamis (9/11/2023).
Sosialisasi itu diikuti 304 peserta terdiri dari 19 bunda PAUD Kecamatan dan 285 bunda PAUD tingkat desa. Sebagai bentuk persetujuan secara simbolis juga dilakukan penandatanganan anti bullying.
Baca Juga:Kalah di Kandang, Persekap akan Berjuang di Sisa LagaPercepat Transformasi Pendidikan, Guru Dituntut Ikuti Kompetensi Terbaru
Pada kesempatan itu, Kholid menyampaikan Pemkab Pekalongan sangat memperhatikan pendidikan usia dini. Salah satu bukti dengan menetapkan Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pasal terdiri dalam undang-undang sistem pendidikan nasional yaitu undang-undang nomor 20 tahun 2023 pasal 28.
“Kita semua menyadari bahwa masa usia dini usia 0 sampai 6 tahun adalah masa emas karena anak mengalami lompatan perkembangan dan merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya,” terangnya.
Diterangkan, PAUD memiliki peran penting bagi pembentukan karakter anak di masa mendatang, karena anak hendaknya sudah dinilai kemampuan mengingat.
Kemudian anak pada usia 2 sampai 4 tahun sangat cepat dan kuat, pada usia tersebut anak cenderung akan meniru apa yang dialaminya dan akan terekam dalam ingatannya dalam waktu yang lama.
Untuk itu Bunda PAUD harus tetap peduli dengan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini agar tidak lepas tangan begitu saja. Karena kegiatan pembelajaran PAUD berkaitan perhatian kepada para pendidik PAUD di wilayah masing-masing.
“Semua harus terus bersinergi dengan seluruh stakeholder karena tanggung jawab bukan hanya ada di puncak pendidik maupun Bunda PAUD saja, tetapi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, baik keluarga tokoh masyarakat tokoh agama swasta dan pemerintah sebagai budaya harus terus belajar,” ungkapnya.
“Saat ini marak yaitu kasus di lingkungan lembaga pendidikan, hal ini menjadi keprihatinan tersendiri untuk kita sama-sama bergerak mencegah terjadinya Bullyng. Karena tindakan tersebut akan memberikan dampak jangka panjang untuk perkembangan fisik anak-anak,” pungkasnya. (yon)