KOTA – Perpustakaan Kota Pekalongan tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca saja, tetapi juga merupakan tempat yang memfasilitasi pemberdayaan masyarakat.
Perpustakaan Kota Pekalongan berusaha meningkatkan diri sebagai tempat yang mendorong pemberdayaan masyarakat.
Tujuan utamanya adalah agar Perpustakaan Kota Pekalongan memiliki peran yang lebih luas daripada hanya menyediakan ruang untuk membaca buku. Mampu menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga:New Xpander Ditawarkan Mulai Rp200 JutaanMA Hifal Ajak Siswa Berani Bersuara
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kota Pekalongan Soeroso, mengungkapkan jika sebelumnya, Perpustakaan hanya digunakan untuk membaca buku, menyelesaikan tugas, atau sebagai tempat berlindung dan mengisi waktu
“Namun, seiring dengan tagline terkini “literasi untuk kesejahteraan”, maka Perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat yang memajukan kemampuan dan keterampilan, tempat untuk mengadakan pelatihan, serta tempat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Soeroso.
Ditambahkan, tagline literasi untuk kesejahteraan bukanlah tidak bermakna namun ada hubungan erat antara Perpustakaan atau literasi dengan kesejahteraan dan diyakini bahwa hal ini dapat berkontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Mengapa hal ini terjadi? Karena melalui membaca, seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan menghasilkan ide-ide baru yang akan berujung pada penciptaan produk informatif dan kreatif yang memiliki nilai ekonomi.
Selanjutnya, Soeroso mengungkapkan bahwa saat ini Angka Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Pekalongan berada di peringkat 13, yang merupakan peningkatan signifikan dari posisi 33 tahun sebelumnya di seluruh Jawa Tengah.
“Alhamdulillah telah melebihi angka rata-rata Provinsi Jawa Tengah maupun Nasional. Namun, dalam bidang Kearsipan, baru-baru ini mereka berhasil meraih peringkat ketiga di Provinsi Jawa Tengah,” pungkasnya. (mal)